Subiakto Minta Pelaku Usaha Mapan Bantu Usaha Kecil
BREBES — Beragam potensi ekonomi lokal di Desa Pesantunan, Wanasari, Brebes, Jawa Tengah, dipamerkan di komplek balai desa setempat, Kamis (23/11/2017). Telur Asap menjadi salah satu produk khas dusun ini, yang pasarnya masih terbuka luas.
Telur Asap khas Brebes, selama ini dipasarkan di wilayah sekitar dan kota besar lain seperti Jakarta. Produk yang unik ini menjadi salah satu sasaran pengembangan potensi desa yang dilakukan oleh Yayasan Damandiri melalui program Desa Mandiri Lestari Pesantunan.
Perajin telur asap dusun setempat, Dina, mengaku dalam sehari ia mampu memproduksi telur asap dan telur asin sebanyak 1.000 butir sehari. Dengan harga jual berkisar antara Rp3.000 untuk telur asin dan Rp3.800 per butir untuk telur asap, Dina mengaku mendapatkan untung bersih sebanyak 40 persen.
Kendati tak ada kendala berarti, namun Dina mengaku harus mendatangkan telur itik dari Jawa Timur. “Produksi telur itik di Brebes sekarang ini tidak bisa mencukupi kebutuhan. Apalagi, pada saat lebaran atau hari-hari besar lainnya, saya membutuhkan 10.000 butir telur sehari”, kata Dina.
Telur Asap memiliki keunikan dari segi warna yang kecoklatan, efek dari pengasapan menggunakan tempurung kelapa. Kelebihannya adalah rasanya yang tidak terlalu amis dan asin, gurih, serta mampu bertahan lebih lama daripada telur asin, yakni hingga setengah bulan tanpa pengawet.
Saat ini, Dina mengembangkan usahanya dengan membuka toko-toko kecil di sejumlah daerah. Dengan adanya program Desa Mandiri Lestari, ia mengaku turut terbantu dari aspek pemasaran.
Ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaya, saat meninjau pameran UKM meminta kepada para pelaku usaha yang sudah terhitung mapan, untuk ikut pula membantu pelaku usaha kecil lainnya yang masih merintis usaha.