Perkebunan Karet di Balikpapan Perlu Penambahan Lahan

BALIKPAPAN — Terbatasnya lahan pertanian dan perkebunan di Kota Balikpapan menjadi kendala dalam pembukaan lahan baru untuk perkebunan karet. Terbukti sejak beberapa tahun terakhir, lahan perkebunan karet tak bertambah sehingga hanya mengandalkan produksi karet dari perkebunan karet yang ada setiap tahunnya.

Usaha perkebunan karet di Kalimantan Timur tersebar 10 Kabupaten/Kota, dengan lahan terluas berada di Kabupaten Kutai Barat, disusul Kabupaten Kutai Kartanegara, Paser, Balikpapan, Malinau dan lainnya.

“Pembukaan lahan baru perkebunan karet saat program RPJM kepemimpinan Wali Kota Imdaad Hamid. Saat itu menjadi program dan punya target untuk perkebunan karet. Saat ini karena lahan terbatas, yang dilakukan adalah pembinaan kepada petani,” ungkap Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan Yosmianto, saat ditemui Senin (13/11/2017).

Luas area perkebunan karet Kota Balikpapan disebutkannya seluas 4.496,5 hektare dengan produksi 6.823 ton lump per tahun.

“Tanaman yang produksi (TM) 2.574.5 ha, dan 5 tahun terakhir produksinya mencapai 35.177 ton lump. Rata-rata produksi per hektare mencapai 1.743 kilogram dan petani yang ada dari swadaya atau perkebunan rakyat sendiri, tapi ada juga yang dari proyek pemerintah bantuan dari APBD I dan II,” bebernya.

Pria yang akrab disapa Yos ini mengatakan meski tidak ada penambahan lahan baru untuk perkebunan karet pihaknya tetap melakukan pembinaan seperti tahun ini pembinaan yang dilakukan yaitu sosialisasi cara pemeliharaan kebun Karet, menggupal karet pupuk dari tsp ke spektra agar kualitas karet kebih bagus sehingga nilai jual juga lebih tinggi.

Lihat juga...