Mentan Klaim Swasembada Bawang Putih Terealisasi pada 2019
SOLO — Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Andi Amran Sulaiman mengatakan, target swasembada bawang putih yang semula diperkirakan pada 2030 akan dapat terealisir dalam jangka dua tahun ke depan.
Percepatan untuk program Swa Sembawa bawang putih ini diantaranya dengan tanam serentak di 3 daerah berbeda. yakni Temanggung, Magelang, dan Lombok Timur.
Tanam perdana bawang putih di Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang, Temanggung, menempati lahan seluas 1.120 hektare. Dari lahan itu, diperkirakan provitas saat panen mencapai 10 ton per hektare atau 6 ton per hektare bawang putih kering.
“Penanaman serentak ini dapat mempercepat target swasembada bawang putih dari semula pada 2033 menjadi 2019. Percepatan target ini tentunya telah melalui kalkulasi dan pertimbangan yang cermat,” kata Amran di sela kunjungannya di Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.
Pihaknya optimis, Indonesia dapat kembali mengulang kejayaan bawang putih pada 1990-an. Untuk mencapai target swasembada bawang putih seperti tahun 90-an dengan luas pertanaman mencapai 21.896 hektare dan produksi sebesar 152.421 ton, dapat terealisasi dengan terus menambah luasan lahan tanam serentak. Mentan juga telah memperkirakan lahan yang dibutuhkan agar swasembada bawang putih dapat berkelanjutan.
“Yang kita butuhkan sekitar 73 ribu hektare. Dengan rincian 60 ribu hektare untuk konsumsi dan sisanya guna produksi benih. Luas lahan itu jauh lebih kecil dibanding dengan kebutuhan lahan untuk padi, jagung, dan keledai yang membutuhkan jutaan hektare untuk mencapai swasembada,” jelas Amran.
Guna mendorong percepatan swasembada bawang putih, Kementan mengeluarkan kebijakan untuk mengendalikan impor sekaligus mendorong ketersediaan bawang putih nasional. Salah satunya dengan mengatasi ketersediaan lahan, benih, dan membangkitkan minat petani, serta jaminan pemasaran bawang putih.