Lokakarya Kelapa Asia Pasifik Diharapkan Entaskan Kemiskinan  

MANADO – Direktur NAM Center Duta Besar Prianti Gagarin Djatmiko Singgih berharap lokakarya pengembangan kelapa internasional dapat menjadi media untuk mengentaskan kemiskinan pada negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik.

Melalui berbagai masukan, potensi kerja sama, dan program pembangunan kapasitas institusi, dapat diperoleh output yang bermanfaat bagi petani dan pelaku usaha di sektor kelapa. Dengan julukan Tree of Life atau Pohon Kehidupan, kelapa kaya akan manfaat dan setiap bagiannya dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi.

“Kami berharap bisa membangun kesadaran yang kuat terhadap pengentasan kemiskinan, dengan memastikan petani kelapa menjadi bagian dan berperan penting pada usaha ini,” tutur Dubes Prianti saat membuka lokakarya penembangan kelapa internasional di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (14/11/2017).

Langkah Indonesia yang telah lebih maju di bidang penelitian dan pengembangan kelapa. Terutama pada metode dan strategi pertanian atau perkebunan berkelanjutan, akan diaplikasikan pada negara-negara berkembang lainnya. Dengan cara ini ke depannya para petani kelapa diyakini secara optimal bisa mengelola hasil panennya dengan menambahkan nilai lebih pada produknya.

Lokakarya berlangsung pada 14-17 November ini akan diselenggarakan dengan format diskusi panel yang diisi dengan beragam pemaparan ilmiah dari beberapa lembaga riset seperti Badan Litbang Kementan RI, Puslitbang Palma Provinsi Sulawesi Utara, pelaku industri kelapa dalam negeri, hingga sektor swasta. “Alasan lokakarya ini diadakan di Manado karena memang di sini terdapat banyak badan penelitan dan pusat riset tanaman Indonesia,” katanya menambahkan.

Lihat juga...