Kemendag Dorong Kemitraan Ritel Modern dengan Warung

JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mendorong adanya skema kemitraan antara toko ritel modern dengan warung tradisional atau pelaku usaha skala mikro kecil, dalam upaya mewujudkan ekonomi berkeadilan.

Baca Juga : Dinsos Rejang Lebong Akan Laksanakan Program E-Warong

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa setelah Indogrosir menjalin kemitraan dengan pelaku usaha kecil pada awal November 2017 lalu, kini giliran PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk selaku pengelola lebih dari 13.000 toko Alfamart dengan warung tradisional.

“Kemitraan ini merupakan wujud kepedulian sekaligus keberpihakan ritel modern dan perbankan dalam pemberdayaan warung tradisional dan perkembangan pelaku UMKM, serta menciptakan ekonomi berkeadilan,” kata Enggartiasto, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu.

Baca Juga : LKKS Beri Peluang Pemasaran Usaha Masyarakat di Pasar Ritel

Alfamart menjalin kesepakatan kerja sama dengan sektor perbankan seperti BNI, BRI, Bank Mandiri, BCA, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri serta Bank Sinarmas dalam pemberdayaan warung tradisional.

Enggartiasto menekankan bahwa ritel modern dan perbankan harus saling bahu-membahu, menopang tumbuh dan berkembangnya warung tradisional sebagai bagian dari kebijakan pemerintah guna mengatasi ketimpangan yang terjadi di sektor ritel.

Berdasarkan data Nielsen Indonesia, pada tahun 2014 terdapat lebih dari tiga juta warung yang harus mendapat perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan terutama ritel modern yang disinyalir menimbulkan persaingan tidak sehat dengan warung.

“Pemerintah menaruh perhatian serius terhadap keberlangsungan usaha tiga juta warung yang tidak mampu bersaing dengan ritel modern. Untuk itu, saya meminta kepada seluruh pelaku usaha ritel modern dalam semua format untuk wajib ikut membantu keberadaan warung tradisional,” ujar Enggartiasto.

Lihat juga...