DENPASAR — Pemerintah Jepang memberikan bantuan empat mesin turbin pembangkit listrik tenaga air sebagai proyek percontohan kepada petani Subak Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali.
Alat tersebut nantinya berfungsi multiguna, yakni menaikkan air untuk mengairi sawah dan membantu penerangan listrik masyarakat, kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di Banjar Tegeh, Tabanan, Bali, Senin (20/11).
Eka berupaya mencari terobosan untuk mensejahterakan warga masyarakat dengan mencari bantuan ke pemerintah, lembaga swasta maupun ke luar negeri, salah satunya ke Jepang.
“Hubungan kami dengan Pemerintah Jepang sangat baik. Oleh karena itu Pemerintah Jepang menawarkan dan membantu mesin hdro untuk dapat meningkatkan pertanian. Dengan di pasangnya alat tersebut di Jatiluwih para petani akan mendapatkan kemudahan dalam pertanian, termasuk juga penerangan listrik,” ucapnya.
Menurut dia, dalam pengoperasian mesin tersebut, petani di Jatiluwih sudah mendapatkan pelatihan mengenai pengoperasian mesin itu oleh Pemerintah Jepang.
“Mereka sudah mendapatkan pelatihan langsung ke Jepang. Petani kami sudah dilatih ke negeri matahari terbit sebanyak 14 orang. Pemerintah Jepang juga akan memberikan lagi sebanyak enam mesin turbin PLTA untuk Tabanan dengan nilai mencapai 10 miliar rupiah,” ujarnya.
Ia mengharapkan dengan pemasangan mesin turbin tersebut warga masyarakat di Jatiluwih akan mendapatkan manfaat lebih besar. Mesin itu juga akan menghasilkan tenaga listrik yang bisa menerangi desa setempat. Pemerintah Jepang juga memberikan bola lampunya untuk desa tersebut.
“Selain mesin turbin hidro tersebut, Pemerintah Jepang juga memberikan alat pengolah sampah organik untuk selanjutnya dijadikan pupuk organik. Warga di sana juga sudah menyiapkan lahan 10 are. Itu pun dikelola oleh warga petani di Jatiluwih,” kata Bupati Tabanan dua periode ini.