Erupsi Gunung Agung Sebabkan Pariwisata Bali, Sepi
BADUNG – Meningkatnya status Gunung Agung, membuat dunia pariwisata di Bali, lesu. Jumlah kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, menurun, akibat dikeluarkannya imbauan perjalanan (travel advisory) untuk berkunjung ke Bali.
Beberapa negara yang mengeluarkan travel advisory, antara lain Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Malaysia, Australia, New Zealand, dan Korea Selatan. Menurut data PHRI Cabang Bali, sejak peningkatan aktivitas vulkanologi Gunung Agung, tercatat 44 hotel dan villa di Bali menginformasikan terjadinya pembatalan kedatangan tamu pada kuartal keempat 2017.

Pada saat yang sama, 2.535 wisatawan asing dan 2.085 wisatawan domestik memutuskan batal berkunjung ke Bali. Tidak hanya dirasakan oleh pelaku wisata di bidang penginapan, dampak menurunnya jumlah kunjungan wisatawan juga dirasakan oleh para penyedia jasa hiburan water sport.
Made Tromat, salah satu pelaku usaha water sport di Tanjung Benoa, mengatakan, bahwa sejak dikeluarkannya imbauan perjalanan untuk berkunjung ke Bali, usahanya menurun drastis.
“Iya, karena sejak aktivitas Gunung Agung ini, apalagi sudah erupsi dan bandara ditutup tambah sepi pastinya”, ujar pria berusia 55 tahun ini, saat ditemui di Tanjung Benoa, Senin (27/11/2017).
Ia juga mengatakan, penurunan jumlah wisatawan yang datang untuk bermain wahana water sport di tempatnya mencapai 80 persen, dengan estimasi kunjungan per hari sebanyak 150 wisatawan.
“Tamu saya kebanyakan dari Cina dan Timur Tengah. Kalau domestik ada beberapa”, imbuh Made Tromat.