“Mengingat, arah angin sebenarnya ke timur, jadi abu gunung Agung menyerbu ke NTB. Tapi ketika badai cempaka datang, abunya sekarang balik ke barat, sehingga sekarang bandara yang tutup bukan lagi bandara Lombok Internasional Airpot (LIA), tapi Banyuwangi. NTB sudah ada peringatan curah hujan lebat dengan kecepatan angin tinggi dari BMKG,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Rum mengatakan, sampai sejauh ini Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Pulau Lombok yang berdekatan dengan Provinsi Bali, belum terdapak abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung.
“Sampai sejauh ini, abu erupsi Gunung Agung belum sampai wilayah NTB. Hal tersebut didasarkan atas arah angin yang bertiup menuju barat” kata Rum.
Kondisi cuaca yang sedang musim hujan juga menjadi keuntungan dan penolong bagi NTB, karena abu yang berterbangan tidak jadi menyebar ditiup angin akibat terkena air hujan.
Ia mengatakan sampai sejauh ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kota maupun BMKG memantau perkembangan aktivitas erupsi Gunung Agung Provinsi Bali.
“Kepada masyarakat diminta tetap tenang waspada, mengikuti arahan dari BPBD maupun perkembangan cuaca yang dilaporkan BMKG,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD NTB mmebagikan masker sebanyak 4.000 lembar, khususnya ke Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram sebagai daerah paling dekat dengan Provinsi Bali.
