SANGIHE — Bupati Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Jabes Ezar Gaghana mengatakan sebagai daerah kepulauan yang ada di perbatasan, pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Sangihe sebagai kawasan strategis nasional.
“Pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai kawasan strategis nasional,” kata Bupati Jabes Gaghana di Tahuna, Rabu (11/10).
Menurut Bupati sebagai daerah perbatasan kabupaten Sangihe memiliki tiga pulau yang berbatasan langsung dengan wilayah negara Filipina.
“Pulau Marore dan Kawio serta Kawaloso letaknya berbatasan langsung dengan Negara Filipina,” kata Bupati.
Bahkan jarak antara Pulau Marore dan Pulau Balut wilayah Filipina Selatan hanya ditempuh dengan dua jam pelayaran sementara untuk kepulau Sangihe harus ditempuh dengan waktu empat sampai enam jam.
“Pulau Marore adalah wilayah yang paling dekat dengan Filipina dibandingkan dengan pulau Miangas yang ada di kabupaten Talaud,” kata Bupati.
Kondisi ini kata Bupati kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat sebagai layaknya daerah perbatasan.
“Pendidikan dan pelayanan dasar lainnya seperti fasilitas kesehatan di wilayah kepulauan Marore kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat,” kata Bupati.
Menurut Bupati sebagai kawasan strategis nasional wilayah kepulauan Marore sebenarnya harus sama perlakuannya dengan daerah perbatasan lainnya seperti kepulauan Miangas yang ada di Kabupaten Talaud.
Bupati berharap dengan program pemerintah pusat melalui program Nawacita membangun dari pinggiran kiranya juga diterapkan secara khusus untuk kabupaten Sangihe.
“Kami berharap perlakuan khusus melalui program Nawacita lebih ditingkatkan untuk Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai kawasan strategis nasional yang juga dikenal sebagai daerah terpencil dan terdepan serta terluar,” kata Bupati (Ant).