BANJAR – Kendati berbagai jenis peralatan dapur modern kian menjamur di pasaran, keberadaan perajin alat dapur tradisional yang sudah berlangsung secara turun-temurun dan usia usaha kerajinan tersebut sudah mencapai sekitar 40 tahun, ternyata hingga sekarang usaha kerajinan tersebut masih tetap eksis dan bertahan.
Salah satunya kerajinan alat dapur berupa langseng yang ditekuni oleh tiga bersaudara, yaitu Ujang, Yaya dan Hendi, warga di lingkungan Babakansari, Kelurahan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.
Ditemui di sela-sela kesibukannya membuat langseng, Yaya, Selasa (31/10), menuturkan bahwa dirinya bersama 2 orang saudaranya, menggeluti usaha kerajinan langseng tersebut sudah secara turun-temurun, sejak 40 tahun yang lalu.
“Usaha kerajinan langseng ini sudah digeluti sejak 40 tahun yang lalu, secara turun-temurun kami menjalankan usaha ini dan kami adalah turunan yang ke 4,” ujar Yaya.
Yaya mengungkapkan dalam proses pembuatan kerajinan langseng tersebut, dirinya masih menggunakan peralatan manual yang dipergunakan untuk melipat alumunium yang digunakan sebagai bahan membuat langseng.
Lanjut Yaya, dalam menekuni usaha kerajinan langseng, dirinya mengaku banyak mengalami kendala. Salah satunya adalah keterbatasan peralatan dan permodalan.
Untuk menjaga agar kerajinan produksi tetap eksis di pasaran, Yaya berusaha menjaga agar kualitas produksi dapat diterima di pasar. Selain itu dirinya juga mulai membangun jejaring dengan para pedagang grosir dan toko dalam memasarkan hasil kerajinan tersebut.
“Selain diwilayah Kota Banjar, produk langseng dijual ke wilayah Pangandaran, Tasikmalaya, Cilacap, Garut, Ciamis, dan kota-kota besar lainnya, tergantung pesanan,” ungkapnya.