Pemkot Balikpapan Tata PKL, Ruang Terbuka Hijau Diperbanyak
BALIKPAPAN — Setiap tahun pertumbuhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Balikpapan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dperkirakan pertumbuhan PKL semakin terlihat pada 2-3 tahun yang lalu, saat anjloknya industri tambang batu bara dan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang besar akibat banyaknya perusahaan tambang yang tutup.
Untuk mengatur hadirnya Pedagang Kaki Lima di kota Balikpapan, Pemerintah Kota Balikpapan telah memiliki kajian yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Tidak hanya itu, Dinas Perdagangan juga tengah menyusun dan menginventaris PKL.
“Sepengatahuan saya, waktu saat krisis dua tahun lalu PKL itu tumbuh. Tetapi trennya belakangan ini berkurang karena pedagang juga yang baru tentu melihat pasar dan bersaing yang sudah existing,” ucap Asisten II Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Balikpapan Sri Soetantinah, Selasa (17/10/2017).
Ia menjelaskan pertumbuhan PKL ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi karena mempersiapkan kebutuhan masyarakat dan menyerap tenaga kerja baru. Namun, di sisi lainnya PKL juga harus dilakukan penataan yang tepat agar pedagang yang berjualan tetap tertib dan masyarakat yang membeli juga nyaman.
“Di satu sisi PKL mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, tapi di sisi lain harus dilakukan penataan yang tepat. Bappeda sudah punya kajian untuk menata, tetap harus dilihat kondisinya,” jelasnya.
Perempuan yang akrab disapa Tantin menilai saat ini yang dibutuhkan taman atau ruang terbuka hijau melalui ruang tersebut masyarakat memiliki tempat rekreasi dan PKL juga ada tempat. Namun PKL juga jangan mendominasi di mana dalam ruang terbuka hijau harus berbagi manfaat.