Panglima: Islam di Indonesia, Melindungi

Kembali dirinya menjelaskan, kalau dirinya juga tidak hanya dekat dengan umat Islam, tapi juga umat nasrani, Hindu serta umat lainnya. Sebagai Panglima TNI, lanjut dia, dirinya menyadari, bahwa anak buahnya menganut ragam agama. Maka, harus tetap merangkul mereka dan belajar tentang agamanya juga.

Karena sebagai Panglima TNI, katanya, ia harus mengetahui dengan pasti dan benar kaedah agama anak buahnya, sehingga dirinya bisa menghormati. “Sebagai Panglima, saya harus melindungi yang kecil, karena itulah yang diajarkan ulama. Jadi, saya tekankan lagi, bahwa Islam itu tidak pernah menindas tapi melindungi,” tegasnya.

Panglima juga mengatakan, bahwa Indonesia bisa merdeka juga oleh umat Islam, dengan mayoritas 90 persen, dan  yang mobilisasi para ulama hingga membentuk negara.

“Jadi, disampaikan dengan keimanan luhur oleh para ulama. Jadi, zaman sekarang ini jangan sok-sokan seolah-olah dia yang memerdekakan bangsa ini terus semau-maunya,” tukasnya.

Karena jelas, dia lagi, terbukti ada pagar konsensus nasional pada saat perjuangan ulama dan umat Islam bersatu itu. Yakni, sesuatu yang tidak akan luntur sampai kapan pun, yaitu Pancasila. “Saya katakan, Pancasila itu hadiah umat Islam. Jadi, umat Islam menaungi agama lain dengan pagar konsensus yang dalam Pancasila sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,” kata Panglima.

Diakhir tauysiahnya, Panglima berpesan, agar umat Islam senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, jangan mudah diadu domba oleh pihak lain yang ingin memecah belah umat. Dirinya pun mengingatkan, tugas ulama adalah membentuk muslim menjadi mu’minin tentu harus dengan selalu mengedepankan sikap yang santun, tidak kasar dan bukan membuat suasana memanas.

Lihat juga...