Myanmar dan Bangladesh Sepakat Memulangkan Pengungsi Rohingnya
Tin Mying mengatakan kedua negara sepakat untuk “mengembalikan keadaan normal di Rakhine guna memungkinkan para warga Myanmar yang kehilangan tempat tinggal kembali dari Bangladesh secepat mungkin.”
Ia juga mengatakan bahwa Myanmar telah mengirimkan daftar para tersangka yang telah melarikan diri ke Bangladesh. Myanmar telah meminta pihak berwenang Bangladesh untuk melakukan penyelidikan dan mengembalikan para tersangka ke Myanmar.
Ribuan pengungsi terus mengalir menyeberangi sungai Naf yang memisahkan negara bagian Rakhine di Myanmar barat dan Bangladesh dalam beberapa hari terakhir ini, kendati Myanmar mengatakan operasi militer telah berakhir pada 5 September.
Amerika Serikat mengatakan, Senin, pihaknya sedang mempertimbangkan sejumlah tindakan sebagai tanggapan terhadap perlakuan Myanmar atas kalangan warga minoritas Muslim Rohingya.
Sementara para pejabat pada Selasa mengatakan bahwa pertemuan berlangsung secara bersahabat, ketegangan antara kedua negara masih tinggi. Bangladesh bulan lalu menuduh Myanmar berkali-kali melanggar wilayah udaranya dan memperingatkan negara tetangganya itu bahwa “tindakan provokatif” akan “ada konsekuensi yang tidak seharusnya”.
Ratusan orang di Rakhine pada Minggu berunjuk rasa untuk mendesak pemerintah Myanmar agar tidak mengembalikan warga Rohingya (Ant)