Martini Berharap Dilibatkan di Desa Mandiri Lestari
YOGYAKARTA – Sejumlah pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM) di Desa Trirenggo Bantul sangat berharap adanya program Desa Mandiri Lestari dapat berkontribusi mengangkat dan memajukan usaha mereka. Pasalnya, selama ini mereka mengaku kesulitan mengembangkan usaha karena berbagai kendala, mulai dari persoalan modal, proses produksi hingga pemasaran.
Salah satunya diungkapkan salah seorang pelaku usaha pembuatan surjan atau baju adat Jawa, Martini (39) warga Dusun Pasutan, Trirenggo, Bantul. Wanita yang sudah menggeluti usaha pembuatan surjan selama 10 tahun lebih ini menyambut gembira dicanangkannya Desa Mandiri Lestari di desanya Trirenggo, Bantul, sejak Maret 2017 lalu.
Meski begitu ia yang juga turut memamerkan produk surjan miliknya, saat acara pengukuhan Desa Mandiri Lestari itu, hingga saat ini justru belum dilibatkan dalam berbagai program. Padahal ia mengaku berharap mendapatkan sejumlah pelatihan maupun bantuan alat atau modal untuk mengembangkan usaha.
“Sampai saat ini belum pernah ikut pelatihan sama sekali. Belum pernah diajak oleh pemerintah juga. Saya hanya pernah kursus sendiri. Padahal kita sangat butuh sekali. Seperti misalnya pelatihan produksi, keuangan dan pembukuan, atau pemasaran,” katanya, Rabu (11/10/2017).
Menyambut adanya program Tabur Puja yang merupakan bagian dari upaya pemberian modal usaha Desa Mandiri Lestari, Martini pun mengaku antusias. Ia berharap dapat ikut memanfaatkan bantuan modal usaha dalam bentuk pinjaman lewat koperasi dan Posdaya guna menambah omzet usaha.
“Setiap usaha pasti membutuhkan modal. Akan sulit jika tidak ada pinjaman modal. Selama ini saya meminjam modal usaha lewat bank. Sehingga ada agunan. Jika nanti ada bantuan modal dari Tabur Puja tentu saya ingin bisa ikut memanfaatkan. Apalagi jika tanpa agunan,” katanya.