JAKARTA – Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 mendapatkan kesepakatan perubahan kontrak tuan rumah penyelenggaraan pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia pada 2018 mendatang.
Kontrak baru tersebut diklaim akan menghemat biaya penyelenggaraan hingga 30 juta dolar AS atau lebih dari Rp400 miliar. Penghematan tersebut hasil dari penggunaan sumber pembiayaan dari sponsor dalam negeri dan luar negeri.
“Seluruh dana dari sponsor akan dikirim ke rekening Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan baru dapat dicairkan setelah pembukaan Asian Games sesuai dengan kontrak lama. Dengan adendum kontrak tuan rumah itu, kesepakatan sebelumnya akhirnya ditiadakan,” kata Ketua INASGOC Erick Thohir setelah bertemu Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah di Jakarta, Minggu (15/10/2017).
Erick menjelaskan dana sponsor dari badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta nasional akan langsung masuk ke rekening badan layanan umum INASGOC yang telah dibentuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Proses tersebut sesuai dengan adendum kontrak tuan rumah Asian Games 2018.
“Dalam kontrak tuan rumah terdahulu, OCA meminta bagian 50 persen dalam bentuk tunai dari sponsor asing. Kini Sumber dari sponsor itu 100 persen menjadi milik Indonesia dengan kesepakatan baru kontrak tuan rumah dan itu akan mengurangi biaya penyelenggaraan,” kata Erick.
Dua pokok penghematan biaya penyelenggaraan Asian Games 2018 sesuai dengan adendum kontrak tuan rumah, menurut Erick, yaitu penghematan pengadaan barang dan penambahan sumber pendanaan dari sponsor.
Lebih lanjut disebutkan, INASGOCakan menandatangani dukungan sponsor Asian Games 2018 dengan badan-badan usaha milik negara pada 24 Oktober dan dengan perusahaan-perusahaan swasta nasional pada 31 Oktober.