Melalui pelatihan e-Smart, kata dia, para pelaku IKM memperoleh informasi mengenai fasilitas-fasilitas dalam mengembangkan usahanya, seperti kredit usaha rakyat, restrukturisasi mesin/peralatan dan standar industri.
Selain itu, pelaku IKM juga mendapatkan materi mengenai bagaimana melakukan transaksi daring melalui materi yang diberikan oleh instruktur dari online marketplace Blanja.com.
Eddy menambahkan, di samping merupakan wahana untuk mendorong pelaku IKM bergabung dalam online marketplace, sistem e-Smart diharapkan juga dapat menjadi sarana pendukung Ditjen IKM Kemenperin dalam mengambil keputusan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan IKM di Indonesia.
“Sistem e-Smart ini rencananya tidak hanya mencakup perluasan pemasaran, namun akan dikembangkan menuju perluasan akses pembiayaan bagi pelaku IKM dan juga akses sumber bahan baku,” katanya. (Ant)