“Dari Wirabuana Ke Hasanuddin” Bukti Kepedulian TNI pada Kearifan Lokal

MAKASSAR — Selain menjawab pertanyaan masyarakat, buku yang berjudul “Dari Wirabuana Ke Hasanuddin” yang ditulis Pangdam Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti tersebut merupakan salah satu bukti kepedulian TNI pada kearifan lokal.

“Ada dua yang mendasari buku ini ditulis pertama untuk menjawab pertanyaan masyarakat mengapa dari wirabuana menjadi Hassanuddin, lalu mengapa menggunakan Hasanuddin itu karena pertimbangan kearifan lokal di Sulawesi Selatan,” ungkap Mayjen Surya Bakti ditemui usai bedah buku di Gedung Graha Pena, kamis (19/10/2017).

Pangdam Mayjen Agus Surya Bakti menanda tangani buku “Dari Wirabuana Ke Hasanuddin”/Foto: Nurul Rahmatun Ummah

Dalam buku ke-enam yang ditulis Agus Surya, mengangkat sejarah perjalanan Kodam VII Wirabuana menjadi Kodam Hasanuddin. Dalam buku dijelaskan bagaimana perjuangan sosok Sultan Hassanudin yang menjadi pertimbangan mengubah nama Kodam.

Selain itu, lewat buku ini juga Mayjen Agus Surya Bakti ingin memotivasi para prajuritnya agar mau dan berani menulis serta berkomunikasi dengan para akademisi.

“Dengan orang yang hadir disini seperti para dosen komunikasi dan juga dosen sejarah para prajurit setidaknya termotivasi untuk menulis juga dan mau berbaur dengan para akademisi sehingga menambah wawasan mereka,” pungkasnya.

Sementara itu, dosen sejarah dan sekaligus kepala sejarah FIB, UNHAS DR. Surjadi Mappangara sangat mengapresiasi kehadiran buku tersebut meski masih ada yang harus ditambahkan.

“Dalam buku ini sosok Sultan Hasanuddin belum diungkapan sepenuhnya. Bagaimana sosok Sultan Hasanuddin mendapat julukan ayam jantan dari timur tidak diungkapkan dalam buku ini,” tambah DR.Surjadi.

Lihat juga...