Budidaya Ikan Air Tawar Lebak Serap 11 Ribu Tenaga Kerja

LEBAK — Produksi ikan tawar hasil budidaya peternak Kabupaten Lebak, Banten, menembus 3.565 ton dengan nilai perguliran ekonomi mencapai Rp64,926 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 11.000 orang.

“Produksi ikan tawar itu belum memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Lebak dan masih didatangkan dari luar daerah,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Pembudiyaan Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Winda Triana di Lebak, Jumat (27/10).

Meski produksi ikan tawar di Kabupaten Lebak belum memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi potensi pengembangan usaha perikanan budidaya cukup berpeluang menjadi sentra pangan ikan.

Apalagi, pembangunan Waduk Karian tersebut sudah dioperasikan pada 2019 mendatang dipastikan produksi ikan tawar akan meningkat.

Bahkan, sektor usaha budi daya perikanan akan menjadikan andalan ekonomi masyarakat.

Sebab, pembangunan Waduk Karian akan menyediakan pasokan air bersih hingga 22 ribu hektare.

Selain itu juga pemerintah daerah menjalin kerja sama dengan Universitas Agung Tirtayasa (Untirta) guna penerapan rekayasa teknologi sektor budidaya ikan tawar dan ikan tangkapan.

“Kami optimistis ke depan Lebak bisa menjadikan sentra pangan ikan dan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi warga Banten dan DKI Jakarta,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, produksi perikanan budidaya ikan darat yang berkembang antara lain jenis ikan mas, nila, tawes, mujair, nila, lele, nilem, gurame, patin, bawal, dan belut.

Selain itu, juga ikan bandeng, udang windu, udang putih, dan udang api-api.

Perikanan budidaya ikan darat dikembangkan melalui air kolam, sawah, keramba, jaring apung, dan tambak.

Lihat juga...