SINGAPORE –– Petenis kawakan, Martina Hingis, memutuskan gantung raket setelah gelaran WTA Singapore Open. Hingis yang kini berusia 37 tahun, memiliki karir cemerlang. Ia berhasil merebut 25 gelar Grand Slam, lima di nomor single, 7 ganda campuran, dan 13 di nomor ganda.
Tapi, pernyataan ini bukan kali pertama dilontarkan juara Australia Open sebanyak tiga kali. Hingis pertama kali menyatakan bakal mundur dari dunia tenis saat masih berusia 22 tahun pada 2003 silam. Saat itu, rencana mengakhiri karir sebagai petenis profesional muncul setelah ia dibekap cedera ligamen.
Pada tahap itu ia telah memenangkan lima titel juara nomor tunggal, menjuarai Australia Open, Wimbledon, dan US Open pada 1997.
Namun setelah ia, ia tidak pernah lagi memenangkan kejuaraan besar di nomor single. Saat
kembali beraksi pada 2006, Hingis berhasil merebut gelar juara di Australia Open, namun pada nomor ganda. Hasil itu diikuti kontroversi karena mantan petenis nomor satu dunia itu, terbukti positif kokain.
Akibatnya, Hingis dilarang berkiprah dalam dunia olahraga selama dua tahun. Keputusaan ini membuatnya kembali memutuskan pensiun dari tenis pada 2007. Namun lagi-lagi, selang enam tahun, Hingis kembali ke lapangan pada 2013.
Saat itu, karirnya kembali berkilau di nomor ganda dan ganda campuran dengan memenangkan banyak gelar. Namun kali ini, niat Hingis untuk pensiun sudah bulat. Apalagi pada 2017 ia telah memenangkan tiga Grand Slam.
Kini, petenis dengan ranking 1 dunia nomor ganda masih menanti titel terakhirnya di nomor ganda bersama pasangannya Chan Yuan-Jan di Singapore open. “Ini laga terakhir saya,” tegas Hingis (Ant).