Angkot Balikpapan Demo Tolak Angkutan Daring, Penumpang Terlantar
BALIKPAPAN — Keberadaan angkutan online di Kota Balikpapan yang meresahkan sopir Angkutan Kota dan Taksi Konvensional (Argo), yang berdampak pada turunnya pendapatan sopir. Hal ini membuat seluruh sopir melakukan aksi demo berulang kali untuk menolak operasional kendaraan online atau daring.
Hari ini (11/10/2017), sejumlah sopir angkut terpaksa menurunkan penumpang di jalan tidak sampai tujuan sehingga penumpang terlantar. Hal itu dilakukan dengan alasan bahwa mulai pagi ini melakukan aksi damai dengan mendatangi gedung DPRD Balikpapan, dengan tuntutan menolak keberadaan angkutan online.
“Saya masuk kantor jam 8, harusnya sudah sampai ke kantor. Tapi ini sudah jam 9 pagi, yang pasti terlambat. Bos belum tahu kalau diturunkan di jalan,” ungkap Ratna, Karyawan Swasta usai diturunkan oleh salah satu angkot di Balikpapan, Rabu (11/10/2017).
Sementara itu, Sopir Angkot, Fadli mengatakan tidak mempersoalkan untuk hari ini tidak mendapatkan setoran dan mereka mengaku aksinya sudah seizin pemilik armada. “Kami di sini ada 100-an sopir dan aksi ini terus kami lakukan sampai tuntutan kami dipenuhi,” tegasnya.
Tidak hanya menolak, mereka juga menuntut pemerintah menutup aplikasi angkutan online. “Mereka beroperasi di sini tidak permisi, mobil mereka tidak berizin sebagai taksi. Maka kami menolak karena piring nasi kami juga terancam,” sebutnya.
Saat ini ratusan sopir angkutan kota dan Taksi Argo masih melakukan aksi di depan gedung DPRD dan Kantor Wali Kota Balikpapan di jalan Jenderal Sudirman. Akibat aksi ini kemacetan lalu lintas di jalan tersebut pun terjadi.
Kemacetan akibat kendaraan dari sopir angkot ini diparkir pada sepanjang jalan. Hingga kini aksi berjalan dan dialog oleh perwakilan sopir dengan pihak pemerintah dan DPRD tengah berlangsung.