Produksi Bawang Merah Malang Lebihi Target

MALANG – Produksi bawang merah dari petani di wilayah Kabupaten Malang mampu melebihi target yang diperkirakan. Saat ini panen Bawang Merah di wilayah tersebut mampu mencapai sekira 15 ton perhektar dari target sekitar delapan ton perhektar.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahid mengatakan, setiap satu hektare lahan tanaman bawang merah ditargetkan berproduksi rata-rata 8 ton. Namun hasil produksinya di luar dugaan, yakni 15 ton per hektare, bahkan ada yang mencapai 31 ton per hektare.

“Panen petani ini merupakan hasil dari bantuan bibit bawang dari pemerintah yang didistribusikan pada Mei lalu. Bantuan bibit yang didistribusikan untuk lahan tanam seluas 96 hektare, dan 5 hektare diantaranya di desa Tawangargo,” ungkapnya, Jumat  (22/9/2017).

Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso itu merupakan satu dari 13 desa yang mendapatkan bantuan bibit Bawang Merah. Bawang Merah yang dipanen di desa Tawangargo itu merupakan panen putaran terakhir, program bantuan benih dari pusat untuk pengembangan kawasan bawang merah jenis batu ijo.

Selain bantuan bibit juga ada beberapa bantuan lainnya, seperti pupuk, pestisida dan pendampingan petani. Selama 70 hari sejak didistribusikan pertengahan Mei lalu, hasilnya sangat bagus. Satu hektare lahan di Tawangargo ini mampu berproduksi minimal 13 ton, juga ada yang mampu berproduksi 31 ton per hektare.

“Padahal rata rata dengan kontur tanah di wilayah Kabupaten Malang, produksi bawang merah tidak lebih dari delapan ton perhektar,” katanya.

Secara matematis Nasri menyebut, jika perhektar mampu memproduksi 15 ton dari benih sebanyak satu ton yang digelontorkan Pemkab Malang. Maka produksi bawang  kali ini mampu mencapai 1.500 ton. Artinya, produksi dan pengembangan tanaman bawang merah di Kabupaten Malang berhasil meski kawasan tanam yang dipergunakan adalah kawasan baru.

Lihat juga...