Panglima TNI: Gotong-Royong merupakan Sejarah dan Budaya yang tak Boleh Dilupakan

YOGYAKARTA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan agar seluruh elemen bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah. Pasalnya dari sejarah itulah bangsa ini bisa belajar untuk menjadi sebuah bangsa yang besar.

Menurut Gatot, bangsa Indonesia bisa menjadi besar karena memiliki budaya lokal yang arif dan luar biasa. Salah satunya adalah gotong royong yang hanya ditemukan di Indonesia dan tidak akan ditemukan di belahan dunia lainnya.

“Kemerdekaan bisa diraih karena gotong royong. Itu sejarah dan itu budaya kita. Maka jangan sampai kita melupakan sejarah dan budaya kita,” katanya seusai melakukan ziarah ke Makam Jenderal Soedirman di TMP Kusumanegara, Yogyakarta, Selasa (19/9/2017).

Dalam kesempatan itu, Gatot, menegaskan bahwa TNI lahir dari rakyat. Hal itu juga telah menjadi dasar pondasi pendirian TNI sebagaimana diletakkan dan didoktrinkan oleh Panglima TNI pertama Jendral Soedirman. Doktrin itu tidak akan lekang oleh zaman.

“Berdasarkan sejarah, TNI tidak bisa dilepaskan dari rakyat. Rakyat adalah ibu kandung TNI. Beda dengan tentara lainnya. TNI lahir setelah merdeka. Sementara yang memperjuangkan kemerdekaan adalah rakyat. TNI lahir dari rakyat yang berjuang. Bohong jika TNI berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Rakyatlah yang berjuang,” katanya.

Karena itulah, menyambut HUT TNI ke-72, tema yang diusung adalah “Bersama Rakyat, TNI Kuat”. Menurut Gatot, TNI benar-benar akan menjadi sangat kuat jika selalu bersama dengan rakyat.

 

Lihat juga...