Paham Komunisme Justru Tumbuh Subur di Kampus Islam

YOGYAKARTA –  Paham marxisme dan komunisme dinilai justru banyak tumbuh subur di kampus-kampus Islam. Tak sedikit mahasiswa yang berhasil disusupi dan dihasut oleh pihak-pihak tertentu yang gencar menyebarkan paham yang bertentangan dengan Pancasila itu. 

Hal tersebut diungkapkan penulis buku Ayat-Ayat Yang Disembelih, Thowaf Zuharon, saat menjadi pembicara dalam Diskusi Rutin Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat UGM, di Yogyakarta, Sabtu (30/9/2017).

Menurut Thowaf, untuk mengantisipasi hal semacam itu diperlukan gerakan konsolidatif dari ormas mahasiswa Islam, yakni dalam melakukan gerakan counter terhadap pihak-pihak yang berupaya menyebarkan paham marxisme dan komunisme di kampus-kampus, khususnya pada mahasiswa baru.

“Komunisme selalu ada, sehingga perlu ada counter pada pihak yang mendakwahkan marxisme komunisme di kampus-kampus. Yakni untuk menyakinkan mereka yang masih ragu. Dengan metode apa saja, misalnya gerakan dakwah Islam yang sesuai Pancasila,” katanya.

Di hadapan para mahasiswa, Thowaf juga memaparkan peristiwa-peristiwa yang menjadi bukti kekejaman PKI dari awal hingga puncaknya pada 1965. Ia juga mengingatkan, agar semua pihak tidak mudah terhasut, dengan upaya pembelokan yang menuduh TNI dan umat Islam melakukan pelanggaran HAM.

“Itu tidak benar. Karena saat itu situasi perang. Akan terjadi pembunuhan massal pada umat Islam, dan yang berpegang teguh pada Pancasila. Itu fakta, ada banyak data dan buktinya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Thowaf juga menyatakan apresiasinya kepada Panglima TNI yang dengan tegas mengajak seluruh prajuritnya untuk menonton film G 30 S-PKI. Langkah itu kemudian menjadi sauri tauladan masyarakat, dengan banyaknya ormas maupun pihak lain yang mengikuti langkahnya.

Lihat juga...