KEDIRI – Lereng Gunung Kelud terkenal dengan perkebunan nanas. Namun saat tiba panen raya, harga nanas bisa anjlok. Menyiasati kejadian ini, Ahmad Nurudin memilih membuat camilan dengan berbahan dasar nanas. Warga Dusun Bumirejo, Desa Kunjang, Kecamatan Ngancar, ini memilih kletik sebagai olahan panganan berbahan dasar nanas.

Kletik yang biasanya terbuat dari ketan diganti dengan nanas, lengkap dengan bungkus kulit jagung kering. Usaha ini dimulai sejak 2016, namun baru dipasarkan pada Juli 2017. “Awalnya, kletik nanas bermula dari persiapan kue buat lebaran, sekitar 3 bulan lalu,” jelasnya, kepada Cendana News, Selasa (12/8/2017).
Alumnus IAIN Tulungagung ini melihat potensi komoditi lokal buah nanas yang berlimpah dan sayang kalau hanya dijual gelondongan buah. Akhirnya, beberapa orang memberi masukan resep kletik nanas, rasanya enak dan pantas buat dipasarkan. “Berawal dari itu akhirnya coba dikemasi oleh perajin kita,” cakapnya.
Bahan yang digunakan untuk membuat kletik nanas, yakni beras ketan, gula pasir, kelapa giling dan pembungkusnya menggunakan kulit jagung atau dalam bahasa setempat disebut klobot. Beruntung, bahan baku buah nanas selalu ada setiap hari, bahkan Ahmad menanam nanas sendiri.
“Buah nanas selalu ada sepanjang bulan dan hari, selalu ada. Dan, kita juga menanam nanas sendiri,” paparnya.
Kletik nanas buatan Ahmad ini dipasarkan melalui toko pusat oleh-oleh bahkan juga dikirim ke Batu, Malang, juga Surabaya. Meski tanpa menggunakan bahan pengawet, kletik nanas ini tahan hingga dua bulan. “Ketahanan sejak tanggal produksi, karena tidak pakai pengawet, jadi kuat 2 bulan,” tandasnya.