YOGYAKARTA — Ikatan Full Kontak Association (IFKA) meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengesahkan eksistensi cabang olahraga karate tanpa pelindung apa pun karena ini sudah diakui oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Keberadaan IFKA sudah mendapatkan pengesahan dari Kemenpora, terdapat 15 jenis olahraga karate full contact dibawah IFKA, termasuk Shinkyokushin,” sebut Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Shinkyokushin DIY, Lafran Arse Jamaluddin .
Menurut dia, pengesahan dari KONI sangat penting agar dapat mengikuti kompetisi resmi dari pemerintah. “Kami akan melakukan audiensi untuk meminta KONI mengakui IFKA,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, bela diri full contact memperjuangkan pengakuan sudah bertahun-tahun. Sebenarnya dalam AD/ART KONI, IFKA sudah memenuhi syarat. Hanya tinggal pemenuhan melengkapi kepengurusan di masing-masing daerah.
Namun, dia mengakui untuk mengantongi pengesahan KONI tidak mudah. Kendala utama justru akan datang dari Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki). “Forki kan sebenarnya federasi olahraga karate. Kita juga olahraga karate. Mungkin Forki tidak akan setuju terbentuknya IFKA,” duganya.
Disinggung respon masyarakat terhadap Shinkyokushin, ternyata antusiasnya tinggi. Masyarakat khususnya generasi muda banyak yang bergabung dan mengikuti pelatihan Shinkyokushin. Pada Rabu (20/9/2017) saat menggelar ujian kenaikan tingkat diikuti 63 peserta.
“Ini fakta. Semoga KONI juga melihat antusiasme warga dalam mengikuti bela diri di bawah IFKA,” pintanya.
Pembina Pengda Shinkyokushin DIY, Lantif Cahyono menambahkan, pihaknya sudah berusaha keras untuk mendapat pengakuan itu. Langkah yang sudah dilakukan antara lain melengkapi kepengurusan di tingkat kabupaten/kota.