SURABAYA — Rusman Ali (39) hanyalah tukang tambal ban di desanya, Medayu Senduru, Kabupaten Lumajang. Kegigihan bekerja dan keyakinannya mampu mewujudkan impiannya berangkat haji bersama istrinya, Rusti Binarman (35).
Rusman Ali, jemaah calon haji (JCH) tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 54, ia merupakan ketua rombongan yang akan diterbangkan dari Bandara Juanda menuju Jeddah, sore ini.
Penghasilan dari pekerjaannya sebagai tambal ban tidaklah menentu. “Tak tentu hasil dari tambal ban. Alhamdulillah tiap hari paling sedikit Rp50 ribu per hari. Namanya saja rejeki punya Allah,” kata Rusman, ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Selasa (15/8/2017).
Demi mewujudkan impiannya berhaji, setahun setelah ia membuka tambal ban, tahun 2004 ia mulai menitipkan uangnya pada tukang sayur langganannya tanpa ambil keuntungan sama sekali. Setiap hari ia titip Rp50 ribu, yang ia niatkan untuk ongkos naik haji bagi dirinya dan istrinya.
“Ada atau tidak selalu saya paksakan untuk nabung segitu. malah pernah selisih sama istri, untuk uang bekal sekolah anak saja nggak ada, kok maksa nabung. Saya jawab tidak apa-apa, nanti pasti ada, wong kita niatkan untuk ibadah kok,” jelas Rusman.
Ketika tambal ban sepi, Rusman mengaku ada saja rejeki yang datang. Tetangganya kadang memanggil Rusman untuk mendoakan agar sakitnya sembuh.
“Saya ngamalin pesan kyai untuk ngamalin ilmu saya. Tetangga saya sakit gigi manggil saya, saya bacakan Basmalah, Alhamdulillah sembuh,” tuturnya.
Tiap hari, Rusman mengamalkan amalan dari sang kyai untuk tidak luput membaca surat Yasin dan Al Waqiah agar melapangkan dada dan rezeki.