Petani Abdya Mengeluh Hasil Padinya Belum Terjual

BLANGPIDIE – Petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, mengaku kecewa, karena hasil panen padinya belum ada yang membeli menjelang Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah.

“Saya kemarin (Selasa) panen padi dengan menggunakan mesin combine havester. Tapi, gabah saya tidak ada yang menampung,” kata Amiruddin, petani Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Abdya, di Blangpidie, Rabu (30/8/2017).

Amir mengaku hampir semua pedagang gabah di kawasan itu sudah ditemui dengan tujuan menjualkan sebagian hasil panen padi untuk keperluan membayar ongkos pekerja di sawah dan untuk kebutuhan rumah tangga di hari raya.

“Rata-rata mereka (pedagang) tidak tampung gabah karena sudah menjelang lebaran. Mereka beralasan tidak ada pekerja yang menjemur padi di kilang padi saat hari raya tiba,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, para pedagang juga beralasan tidak punya uang untuk membeli hasil panen padi petani. Mereka mau menampungnya jika petani memperbolehkan gabah yang dijual dibayar setelah hari raya.

“Sudah harga pembelian murah, utang lagi, mana mungkin kita kasih? Sementara kami menjualnya karena butuh uang untuk membeli baju baru anak-anak untuk lebaran dan kebutuhan rumah tangga lainnya,” ujar dia.

Amir mengatakan, baru sekitar seminggu lalu, harga gabah yang dipanen dengan combine berkisar antara Rp4 ribu – Rp4.200/kilogram. Namun, jelang tiga hari lagi pelaksanaan hari meungang (hari potong) harga padi turun menjadi Rp3.900/ kilogram.

“Mereka menurunkan harga, karena dipikir para petani sangat membutuhkan uang lebaran, makanya diturunkan. Mereka pikir masih seperti dulu. Kalau zaman dulu petani bersedia jual walaupun harga murah. Kalau sekarang tidak mau lagi,” ujarnya.

Lihat juga...