Puti Guntur, Cucu Bung Karno Mencuat di Bursa Pilgub Jabar Lewat PDIP
Menurut Ikravany, terkait calon yang akkhirnya kelak diusung, berbagai pengalaman membuktikan di PDI Perjuangan seringkali juga tidak bisa ditebak. Ada banyak pertimbangan di luar pertimbangan pragmatis, seperti soal survei, elektabilitasnya, soal ideologi dan sebagainya.
“Tapi di beberapa kasus, PDI Perjuangan ambil resiko, orang yang surveinya rendah, tetapi kami pandang lain untuk kita perjuangkan itu membuat kita semangat. Siapa yang mengira Ganjar bisa menang di Jawa Tengah waktu itu, bahkan menilai Jokowi bisa menang di DKI waktu itu. Padahal pertahana didukung oleh banyak partai. Di awal pertahana di atas 30 persen. Jokowi cuma berapa persen di Jakarta, tapi kan akhirnya bisa melampau,” kata Ikravany.
Di banyak kasus, lanjut Ikravany, PDI Perjuangan tidak terpaku pada popularitas saja. “Jadi memang agak susah ditebak. bisa jadi orang yang sama sekali tidak pernah megang (di partai) tiba-tiba muncul,” ujarnya.
Menurut Ikravany, itu sangat tergantung dari diskusi yang ada di DPP partai. Sedangkan ketua umum untuk satu hal yang sensitif, berani mengambil risiko (untuk mengambil keputuskan). Ini pertimbangan-pertimbangan yang juga tidak melulu hal pragmatis. Yang lebih prinsip lebih dikedepankan.
“Misalnya, ini (bakal calon) surveinya kecil, di kami di Depok tidak ambil pusing. Soalnya sudah terbukti, secara umum, apa yang diputuskan oleh DPP memang untuk keperluan bukan hanya partai, tetapi juga lebih luas untuk kepentingan bangsa,” tegas Ikravany.
Untuk tingkat DPC PDI Perjuangan Kota Depok, terlepas siapa calon yang kelak akan direkomendasi oleh DPP partai, Ikravany ingin menginstruksi memastikan partai untuk siap menjalankan tugas-tugas dalam memenangkan pilgub Jabar kali ini.