Indeks Demokrasi Indonesia Kaltim Masuk Kategori Sedang Tahun 2015

BALIKPAPAN — Proses perhitungan dan pencocokan data indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2016  tengah dilaksanakan Badan Pusat Statitstik, dan rencananya akan diumumkan pada 15 Agiustus mendatang. Dalam IDI 2016 terdapat tiga aspek, 11 variabel dan 28 indikator yang diteliti dan revalidasi data IDI dilaksanakan di Balikpapan.

Direktur Statistik Ketahanan Sosial BPS RI Harmawanti Marheni menjelaskan IDI menjadi tolak ukur bagi pemerintah dalam mengukur demokrasi Indonesia apakah sudah baik, sedang atau buruk. Sejak tahun 2009 IDI sudah mulai dihitung, dan untuk tahun 2016 baru dapat diumumkan pada 15 Agustus mendatang.

“Angka Indeks Demokrasi Indonesia tahun 2016  masiih dalam proses validasi data dan proses penghitungan, makanya saya belum bisa menyebut angkanya,” ungkapnya saat acara IDI di Balikpapan, Kamis, (3/8/2017).

Dikatakannya, IDI memiliki  tiga aspek yakni aspek kebebasan sipil, lembaga-lembaga demokrasi dan aspek Hak-Hak Politik. Lembaga demokrasi ini diukur  pada bagaimana selama ini lembaga selama ini jadi pilar demokrasi mengedepankan prinsip-prinsip sesuai indikator.

Seperti DPRD apakah melaksankan fungsi seberapa banyak perda inisiatif, lalu anggaran berapa prosentasi anggaran pendidikan dan kesehatan terhadap APBD.

“Lalu indikator pengawasan seberapa banyak rekomendasi  diberikan kepada eksekutif.“Kalau itu kecil skor semakinkecil kalau tinggi skor makin tinggi,” sebutnya.

Selanjutnya, diukur  dari parpol seberapa jauh melakukan kaderisasi. Karena demokrasi memungkin orang meniti karier di jabatan publik melalui parpol.

“Kalau parpol tidak melakukan kaderisasi maka output dari kepemimpinan yang dipegang diasumsikan tidak berkualitas karena dia kader instan, yang cuma numpang ,”  katanya mengulas sejumlah indikator.

Lihat juga...