Ika Asni Sulap Batok Kelapa Jadi Kerajinan Bernilai Tinggi

MATARAM — Bagi sebagian masyarakat, terutama masyarakat yang hidup di kawasan pedesaan dan pinggiran yang terdapat banyak pohon kelapa, batok kelapa mungkin dianggap tidak penting dan hanya dijadikan kayu memasak di dapur.

Tapi batok kelapa kalau bisa diolah dan dimanfaatkan dengan baik, bisa mendatangkan berkah secara ekonomi, dengan mengolahnya menjadi aneka kerajinan seni bernilai ekonomi tinggi.

Langkah itulah yang dilakukan Ika Asni Susanti, pemilik “Bale Creativ Souvenir and handycraft”, perempuan paruh baya yang menghabiskan sebagian hidupnya mengolah dan mengembangkan aneka kerajinan dari limbah industri, dari limbah sampah plastik hingga sampah lain.

Ide Ika mengembangkan aneka jenis kerajinan berbahan batok kelapa yang dipadukan dengan Ketak (semacam tumbuhan jenis paku-pakuan yang ada di NTB-red) sendiri berawal saat ikan jalan-jalan ke Yogyakarta dan melihat sejumlah hasil kerajinan dari batok kelapa.

“Ide awalnya saat jalan-jalan ke Yogyakarta, dari sana kemudian sepulang dari Yogyakarta, saya tertarik dan menuangkan gagasan tersebut,” kata Ika kepada Cendana News ditemui di Pusat Kerajinan Bale Creatif Mataram, Selasa (29/8/2017).

Meski demikian kerajinan yang ada di Yogyakarta semuanya total berbahan batok kelapa, tidak ada kreasi. Berangkat dari itulah, sepulang dari Yogyakarta, bersama Antok salah seorang pengerajin yang kini menjadi instruktur di “Bale Creatif” menuangkan idenya menghasilkan kerajinan, paduan antara Ketak dan batok kelapa.

Hasil kerajinan perpaduan antara batok kelapa dan ketak sendiri dituangkan dalam berbagai bentuk dan aneka jenis kerajinan, mulai dari tas, tempat air, asbak, piring, tempat lampu dan sejumlah suvenir dengan berbagai kreasi

Lihat juga...