Hutan Mahoni Lestari, Petani Ketapang Hidupi Keluarga
LAMPUNG — Masyarakat kawasan transmigrasi Trans Banyuwangi, Trans Jember, Trans Cilacap yang berada di Kecamatan Ketapang terbiasa berdekatan dengan kawasan hutan Register I Way Pisang. Sebagian kawasan hutan ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan pertanian.
Warga memanfaatkan lahan itu bukan saja untuk tanaman jagung, pisang, kelapa tetapi juga tanaman kayu produktif seperti mahoni. Bahkan mahoni yang ditanam warga lebih menghijaukan areal tersebut hingga puluhan hektar.
Kawasan hutan mahoni tersebut menurut Sarmin, warga Dusun Trans Cilacap Desa Karangsari Kecamatan Ketapang merupakan milik warga Bandarlampung yang kini dijaga oleh Supri warga Trans Banyuwangi. Kawasan itu menjadi hutan yang terlihat asri dan menghijau kontras dengan perladangan jagung yang sudah dipanen.
Menurut Sarmin tanaman mahoni tersebut sudah ada semenjak 25 tahun lalu. Ketika dirinya menjadi warga di wilayah tersebut tanaman mahoni sengaja ditanam seperti pola tanam perkebunan karet yang berjajar rapi di antaranya sudah berukuran sangat besar terutama di bagian dalam area hutan tersebut.
Meski demikian beberapa tanaman kayu lain terlihat tumbuh di sekitar hutan mahoni yang berada di jalur lintas penghubung antara Kecamatan Penengahan dan Kecamatan Ketapang tersebut menjadi kawasan penyejuk di antara lahan lain yang sudah dibuka menjadi areal perkebunan dan pertanian.
“Awalnya semua kawasan ini merupakan hutan dan dibuka menjadi lahan transmigrasi dan sebagian masih menjadi area hutan register yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai wilayah diantaranya para trasmigran swadaya,” terang Sarmin saat ditemui Cendana News tengah mencari buah mahoni, Selasa (23/8/2017)