JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mencatat dari 158 titik panas hasil pemantauan melalui Satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN, pukul 16.00 WIB, terdapat 93 titik berada Kabupaten Merauke dan Memberamo Tengah, Papua.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin (7/8/2017), mengatakan jumlah titik panas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus berfluktuatif.
Turunnya hujan dan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan telah menyebabkan hotspot berkurang dibandingkan dengan dua hari sebelumnya. Sebaran dari 158 titik panas adalah Papua 93, Jawa Timur 17, Sulawesi Tengah 1, Kalimantan Timur 1, Kalimantan Selatan 1, Kalimantan Tengah 3, Jawa Barat 3, Jawa Tenga 2, NTT 13, NTB 11, Kalimantan Utara 3, Sulawesi Selatan 1, Sumatera Barat 3, Riau 1, Bengkulu 1, Aceh 1, Sumatera Selatan 2 dan Sumatera Utara 1.
Jumlah titik panas yang melonjak bertambah adalah di Papua, yaitu dari tujuh titik panas pada Minggu (6/8), meningkat menjadi 93 titik panas pada Senin (7/8). Titik panas ini terpusat di Kabupaten Merauke (92 titik panas) dan Mamberamo Tengah (1 titik panas).
“Jika selama ini kebakaran hutan dan lahan hanya terjadi di Sumatera dan Kalimantan, khususnya di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, namun sejak tahun 2015 kebakaran hutan dan lahan juga secara luas terjadi di tanah Papua”, jelas Sutopo.
Karenanya, ia mengatakan kebakaran hutan dan lahan di Papua harus diwaspadai. Peningkatan jumlah titik panas ini tidak lepas dari pembukaan perkebunan besar-besaran di Papua.