Anak Anak Pulau Terluar Ikut Rayakan HUT RI Ke-72 Bersama Perahu Pustaka

Satu satunya siswa sekolah yang setiap hari menempuh perjalanan mengarungi laut hanya untuk bersekolah di Sekolah Menengah Pertama di di Way Apus Bakauheni Lampung Selatan adalah Edi Sahiri (13). Setelah dia  lulus dari kelas 6 SDN 5 Sumur Kecamatan Ketapang akhirnya memilih bersekolah di daratan Pulau Sumatera.

Keinginan salah satu siswa SMP yang baru duduk di kelas VII tersebut terbilang cukup tinggi karena seperti umumnya anak anak Pulau Rimau Balak setelah lulus dari SD langsung melanjutkan sekolah dengan cara kos serta tinggal di daratan Sumatera.

Sebagian besar bahkan menurut Sodian salah satu warga di Dusun Gusung Berak siswa memilih tidak melanjutkan sekolah dan memilih bekerja membantu orangtua sebagai nelayan atau berkebun.

Biaya yang mahal dan jarak yang jauh antrara Pulau Rimau Balak dan Pulau Sumatera menjadi faktor angka putus sekolah cukup tinggi bahkan bagi siswa wanita sebagian bekerja ke wilayah Serang sebagai asisten rumah tangga dan sejumlah rumah makan.

“Sebagian siswa setelah lulus SD selanjutnya justru tidak melanjutkan sekolah jenjang SMP dan malah memilih bekerja di Pulau Jawa untuk membantu orangtuanya meski sebagian melanjutkan sekolah dan memilih kos,” terang Sodian.

Ardyanto (paling kiri) dan Radmiadi (berompi) memberikan buku pada anak sekolah asal Pulau Rimau Balak pada HUT RI Ke-72 /Foto: Henk Widi.
Edi Suhairi satu siswa SMP dari Pulau Rimau Balak yang berangkat ke sekolah menggunakan perahu ke Pulau Sumatera /Foto: Henk Widi.