51,7 Hektare Tanaman Padi di Langkat Diserang OPT

LANGKAT – Lahan tanaman padi seluas 51,7 hektare milik petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diserang organisme pengganggu tanaman, antara lain berupa blas, penggerek batang, kresek, dan siput murbei.

“Serangan hama itu, terutama berada di berbagai kecamatan namun sudah diupayakan untuk coba mengatasi di lapangan dengan cara pemberian obat-obatan,” kata Koordinator Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Dinas Pertanian Langkat, Miswandi, di Stabat, Kamis.

Ia menjelaskan, serangan terluas dari hama tanaman itu, berupa blas seluas 18,9 hektare yang terparah di Kecamatan Brandan Barat mencapai 8,5 hektare, Sei Lepan 4 hektare, Bahorok 1,9 hektare, Pangkalan Susu 2 hektare, Pematang Jaya 1,5 hektare, dan Hinai 1 hektare.

“Kita sudah turun ke lapangan bersama petugas penyuluh pertanian termasuk juga para petani di sana untuk melakukan penanggulangan dan pengendalian dengan memberikan fungisida sesuai dengan anjuran untuk mengantisipasi tidak semakin luas,” katanya.

Selain itu, ada juga OPT berupa penggerek batang seluas 8,7 hektare di Brandan Barat, Bahorok, Selesai, dan Batang Serangan, kresek seluas 7,8 hektare, terluas di Kecamatan Hinai 2,8 hektare.

Serangan siput murbei seluas 4,5 hektare, hama putih palsu 3,7 hektare, kepinding tanah 3,1 hektare, walang sangit 5 hektare, tikus 0,5 hektare, dan wereng cokelat 0,5 hektare.

Ia mengatakan, upaya pengendalian serangan hama sedang dilakukan oleh petani dan petugas penyuluh pertanian di lapangan dengan pengutipan, perangkap umpan untuk siput murbei, dan pengumpanan beracun untuk tikus.

Untuk hama lainnya dilakukan dengan penggunaan bakterisida, fungisida, dan insektisida sesuai dengan anjuran.

Lihat juga...