Udang Galah Menembus Rp200 Ribu Per Kilogram di Pasar Banjarmasin

Menurut Suri, pedagang ikan segar air tawar di pasar subuh Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalsel, selain uang galah, hal serupa juga pada iwak papuyu dan haruan.

Seorang ibu rumah tangga Hj Nurul Lathifah (64), warga Banjarmasin mengaku dapat memaklumi dan tidak terlalu mempersoalkan harga ikan atau udang yang tinggi/terlalu mahal dalam suasana lebaran ini.

“Kalau harga mahal dan ingin mengonsumsi, maka beli seadanya sesuai kemampuan keuangan kita. Misalnya mau udang galah cukup beli dua atau tiga ekor saja, sebagai ‘tatamba kapohonan’ (obat/pencegah agar tidak terjadi sesuatu yang tak kita inginkan),” ujarnya.

“Nanti kalau rezeki atau keadaan keuangan lagi bagus, baru beli sepuasnya jika mau. Sebenarnya berapa pun harganya selama kita masih bisa membeli, itu arti masih murah atau tidak mahal,” demikian Nurul Lathifah.

Nenek dari dua cucu itu memperlihatkan empat ekor udang galah dengan berat setengah kilogram lebih buat lauk makan bersama keluarga usai berbuka “puasa enam” (puasa enam hari pada Syawal atau sesudah puasa Ramadan 1438 Hijriah).(Ant)

Lihat juga...