Miras Sebab Utama Kekerasan Perempuan di Sulut

MANADO — Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, mengatakan, penyebab utama tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulut, karena minuman keras (miras). Hal tersebut dikatakannya saat bertemu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Yohana Yambesi di Manado, Senin (10/7/2017).

Gubernur menegaskan, miras tradisional jenis cap tikus yang diproduksi oleh masyarakat Sulut memang menjadi konsumsi oleh masyarakat, sehingga ketika diminum secara berlebihan bisa berakhir dengan kekerasan, baik dalam rumah tangga maupun kehidupan sosial, sehingga kaum perempuan yang menjadi sasaran.

“Kami sudah mendata semua petani cap tikus, dan ke depan kita sudah meminta mereka tidak lagi memproduksi minuman cap tikus, namun mengubah menjadi gula aren atau gula merah, sehingga hasilnya bisa diekspor untuk meningkatkan pendapatan petani cap tikus”, terang Gubernur.

Sementara itu, Menteri P2PA, Yohana Yambesi, menyatakan, tingginya angka kekerasan perempuan dan anak di Sulut, karena faktor kemiskinan dan gaya hidup. “Saya harapkan ke depan Pemerintah Daerah dan Pusat bisa terus bersama dalam memperkuat lembaga perempuan terutama menyangkut anggaran Badan P2PA di daerah, agar mereka bisa bekerja maksimal, terutama bisa mencegah terjadinya kekerasan perempuan dan anak di daerah”, katanya.

Lihat juga...