Rokok Penyebab Utama Kemiskinan di Sumbar

PADANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat merilis data profil kemiskinan di Sumatera Barat terhitung dari September 2016 hingga Maret 2017. Kepala BPS Sumbar Sukardi menjelaskan, secara prsentase, penduduk miskin di Sumatera Barat turun sebesar 0,27 poin dari periode September 2016 ke periode Maret 2017 yaitu dari 7,14 persen menjadi 6,87 persen.
Ia menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Sumatera Barat pada Maret 2017 adalah 364.513 jiwa, turun sebanyak 11.997 jiwa, dibandingkan September 2016. Apabila dilihat berdasarkan wilayah, perkotaan turun sebanyak 6.496 jiwa, dan jumlah penduduk miskin perdesaan juga mengalami penurunam sebanyak 5.501 jiwa.
“Untuk mengukur kemiskinan ini, BPS menggunakan konsep kemampuan memunuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan tersebut, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan yang diukur dari sisi pengeluaran,” ucapnya, saat merilis data BPS kepada awak media di Padang, Senin (17/7/2017).
Menurutnya, sumber data utama yang dipakai BPS untuk menghitung tingkat kemiskinan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dengan modul konsumsi. Selain dari data Susenas, data juga dipakai dari data Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar (SPKKD), untuk memperlihatkan proporsi dari pengetahuan masing-masing komoditi pokok bukan makanan.
Namun, Sukardi juga menjelaskan, perubahan jumlah dan persentase miskin tidak terlepas dari perubahan nilai garis kemiskinan. Garis kemiskinan merupakan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan yang digunakan untuk mengklarifikasikan penduduk ke dalam golongan miskin atau tidak miskin.
Lihat juga...