Pertarungan Dua Penguasa El Tari Dimenangkan PSN Ngada
ENDE – Pertandingan sepak bola Divisi III El Tari Memorial Cup (ETMC) antara dua penguasa, yakni kesebelesan PSKK Kota Kupang yang sebelumnya bernama PSK kabupaten Kupang menjuarai El Tari sebanyak 6 kali dan berdiri sendiri menjadi PSKK kota Kupang 2 kali juara, melawan PSN Kabupaten Ngada yang mengoleksi 7 gelar juara, pada Jumat (28/7/2017) pukul 15.00 WITA, berakhir dengan kemenangan PSN Ngada.
Didukung puluhan ribu suporter yang datang dari Ngada, PSN yang turun dengan kostum kebanggaan orange hitam menggebrak lewat menit awal sesaat setalah wasit Engga Diaz meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. Anak-anak Ngada langsung menggebrak lewat permainan bola-bola panjang andalannya.
Tak butuh waktu lama, pergerakan lincah Yoris Nono pemain bernomor punggung 9 dari dan Hiraius Nio yang mengenakan kostum bernomor punggung 11 dibantu Kapten Tim Oktavianus Pone membuat barisan belakang anak-anak Kota Karang kewalahan hingga membuat seisi Stadion Marilonga bergemuruh, lewat golnya di menit ke-2.
Gol cepat tersebut membuat pemain PSKK Kota Kupang terperangah. Namun, tidak menjadikan mental anak-anak asuhan Adnan Mahing itu drop, dan ini dibuktikan dengan serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Ongki Lobo dan Medio Felix dari sisi kiri pertahanan PSN serta Imran Hamsi dan Noto Anduwagu dari sektor kanan pertahanan PSN Ngada.
Tercatat beberapa kali tendangan spekulasi yang dilesatkan Baldus Gara,Ongky Lobo dan Kristo Lao dari luar kotak pinalti sempat membuat barisan pertahanan PSN Ngada yang dimotori Herman Laja di sektor gelandang sempat kewalahan, bahkan kiper PSN David Demu harus keluar dari sarangnya, guna menghalau bola.
Tensi permainan semakin panas hingga puncaknya di menit ke-29 saat Abdul Kadir Mahmud pemain PSKK dan pemain PSN Sivester Gapi beradu kepala saat hendak menyundul bola yang mengakibatkan kepala Silvester berdarah dan harus dilarikan dengan ambulance ke rumah sakit, usai mendapat pertolongan medis dari tim dokter di lapangan.
Sempat terjadi keributan, bahkan hampir berbuah adu jotos antara official kedua kubu serta pemain yang terpancing dan melakukan aksi saling dorong. Namun, insiden ini bisa dilerai wasit dan pengawas pertandingan dan membuat partai panas ini terus berlangsung.
Memasuki babak kedua, anak-anak Kota Kupang mencoba menguasai pertandingan dengan mempraktekan umpan-umpan pendek yang diselingi dengan umpan lambung dari sisi luar yang menerobos masuk ke kotak pinalti dan sempat merepotkan barisan pertahanan PSN.
David Demu, penjaga gawang PSN Ngada pun dibuat ketar-ketir lewat beberapa kali tendangan first time yang dilesatkan penyerang PSKK Medio Felic dan Noto serta Ongki Lobo yang sempat mengarah ke mulut gawang, namun masih bisa dihalau Cornelis Daga dan Remigius Bejo.
Keasyikan menyerang membuat benteng pertahanan PSKK longgar dan lewat sebuah counter attack di menit ke-86 lewat pergerakan cepat Rikardus Bhara, Kiken Wea dan Leonardus Riwu menusuk masuk jantung pertahanan PSKK dari sisi kiri berbuah gol, setelah sebuah umpan mendatar ke depan gawang dituntaskan Leonardus dengan tendangan keras tanpa bisa dihalau Firman Selan, penjaga gawang PSKK.
Gol di menit-menit akhir pertandingan membuat PSN Ngada sementara memuncaki klasmen grup IV dengan mengoleksi poin 6 setelah di pertandingan pertama menang 1- 0 melawan Persami Maumere lewat gol pinalti.