Pemkab Probolinggo Ajukan Penambahan Pupuk Bersubsidi

PROBOLINGGO — Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengajukan penambahan kuota pupuk bersubsidi kepada pemerintah pusat karena alokasi pupuk bersubsidi tahun 2017 lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.

“Penambahan alokasi pupuk bersubsidi sangat diperlukan karena kuota pupuk tahun 2017 berkurang sekitar 10.194 ton dibandingkan tahun lalu, sehingga kami mengajukan penambahan dengan total alokasi yang sama seperti tahun 2016,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Hasyim Ashari di Probolinggo, Sabtu.

Kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Probolinggo tahun 2016 sebanyak 85.065 ton, sedangkan pada tahun 2017 kuotanya turun menjadi 74.871 ton untuk berbagai jenis pupuk bersubsidi.

“Kami sudah menyampaikan permintaan tambahan kuota pupuk bersubsidi kepada Dirjen Pertanian yang melakukan kunjungan ke Probolinggo pada Mei 2017 dan berkirim surat kepada Gubernur Jatim sebelum Lebaran,” katanya.

Namun hingga kini belum ada surat keputusan Menteri Pertanian tentang penambahan alokasi pupuk bersubsidi yang turun ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga Pemkab Probolinggo.

“DKPP hanya bisa menunggu sambil melakukan pergeseran alokasi pupuk setiap bulannya, agar tidak terjadi kelangkaan pupuk. Namun, jika tetap belum ada penambahan alokasi, maka diprediksi pupuk bersubsidi di Probolinggo akan habis tiga bulan sebelum tahun anggaran 2017 berakhir,” tuturnya.

Berdasarkan data, kuota pupuk bersubsidi jenis Urea pada 2016 sebanyak 46.439 ton, sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 39.509 ton, sehingga berkurang sebanyak 6.930 ton atau 15 persen.

Untuk pupuk ZA alokasi 2016 sebanyak 19.980 ton menjadi 18.790 ton pada 2017, sehingga berkurang 1.190 ton (6 persen), pupuk SP 36 tahun 2016 sebanyak 4.165 ton menjadi 4.063 ton pada 2017, sehingga berkurang 102 ton (2,5 persen).

Lihat juga...