MAKASSAR —Sehari-hari perempuan berhijab ini adalah seorang ibu rumah tangga, sekaligus menjadi Ketua RT 04, RW 08 di Kelurahan Batua, Kota Makassar. Namun Nurlinda demikian namanya, juga ibu bagi setiap anak yang mau datang ke shelter (rumah aman) di lingkungannya. Shelter itu rumahnya sendiri.
Tatapan matanya sendu mencerminkan perempuan kelahiran Makassar 42 tahun yang silam ini dianugerahi sifat keibuan. Setiap anak yang saya lihat menemui Nurlinda terbuka, senang berada di dekatnya, bahkan tak jarang mau menjadikan tempat curahan hati.
Rumahnya tipe 36 yang terbilang sederhana itu memberikan ruang pada tempat kretivitas, bagi anak dan perempuan. Untuk tempat kreativitas Nurlinda menyediakan ruang tamunya berkuran 2 x5 meter.
Setiap Sabtu Sore sekitar 30 anak datang berjejal di rumah itu. Bukan saja anak-anak dari keluarga miskin, tetapi juga keluarga berada. Justru anak-anak keluarga berada ini menjadikannya tempat curahan hati. Bunda Nurlinda menjadi tempat konseling.
Nurlinda mengajarkan anak-anak membuat prakarya memmanfatakan botol plastik dan kemasan plastik bekas untuk jadi produk seperti jas hujan, bunga hiasan. Dengan demikian Nurlinda juga mengajarkan soal lingkungan hidup pada anak-anak.
“Ini merupakan motivasi awal saya dalam membentuk shelter ini selain itu juga sebagai tempat bebagi cerita kepada ibu-ibu yang ada cara berbagi pola asuh anak,” ceritanya pada Cendana News di kediamannya.
Awalnya sebagian rumah Nurlinda di merupakan warung tempat berjualan bahan campuran. Namun rasa sosial yang tinggi dan ingin berkontribusi bagi warganya sebagai ketua RT, membuat Nurlinda menggunakan sebagian lagi menjadi shelter bagi anak tapi juga wadah untuk melakukan kegiatan positif bagi warganya.