Bangka Belitung Terapkan Program Integrasi Sawit-Sapi

SUNGAISELAN – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan program integrasi sawit-sapi untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dengan memanfaatkan limbah sawit.

Pelaksana Tugas Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh, mengatakan, pelepah daun sawit dapat digunakan untuk pakan sapi setelah dihancurkan dengan alat giling, sedangkan urine sapi sendiri digunakan untuk pupuk sawit. Menurutnya, integrasi sawit dan sapi merupakan salah satu bentuk impelementasi sistem integrasi tanaman ternak (SITT).

“Kotoran sapi bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman sawit, dengan harapan dapat meningkatkan populasi sapi dan meningkatkan kesuburan tanah yang ditanami kelapa sawit,” ujarnya, di Koba, Jumat (14/7/2017).

Ia menjelaskan pula, pemerintah daerah sudah menyosialisasikan program tersebut kepada para peternak dan petani yang tergabung dalam kelompok dengan membentuk sekolah lapang. “Sosialisasi ini dilakukan untuk mengenalkan sistem perkembang-biakan sapi, melalui integrasi perkebunan sawit-sapi,” katanya.

Program integrasi sawit-sapi dapat membantu para peternak dan petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. “Maka, sebelum dibentuk sekolah lapang, perlu kami sosialisasikan dulu terkait manfaat dan sistem integrasi sawit-sapi tersebut,” ujarnya.

Ibnu mengatakan lagi, dari hasil penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Babel bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Bangka Tengah, menemukan bahwa perkebunan sawit dapat memanfaatkan bagi pakan ternak.

Dengan demikian, para peternak dan petani dapat mengintegrasikan kebun sawit dengan ternak sapi untuk menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan kesejahteraan. “Melalui sosialisasi sekolah lapang integrasi sawit-sapi ini, diharapkan para patani dapat mengoptimalkan pemanfaatan limbah-limbahnya agar lebih berguna,” katanya. (Ant)

Lihat juga...