SABTU, 17 JUNI 2017
LOMBOK — Hujan lebat yang sempat terjadi dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan sebagian besar tanaman tembakau petani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mati dan membusuk, akibatnya petani terpaksa melakukan penanaman ulang.

“Banyak tanaman tembakau kita yang mati akibat hujan yang terjadi beberapa hari terakhir, makanya kita melakukan penanaman ulang” kata Mindri petani tembakau Desa Banyu Urip, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (17/6/2017).
Ia mengatakan, pada penanaman tembakau sebelumnya sebenarnya tanaman tembakau banyak yang sudah hidup dan sudah mulai sedikit mengalami pertumbuhan, tapi karena diguyur hujan terlalu besar sampai tergenang, banyak yang mati.
Dijelaskan, menanam dua sampai tiga kali bagi petani di bagian selatan pulau Lombok, memang sudah biasa terjadi akibat curah hujan tidak menentu, tapi bagi petani hal tersebut sudah biasa sebagai resiko.
“Dibandingkan tanaman lain, tembakau memang termasuk tanaman yang sangat mudah layu dab mati kalau terlalu banyak air, sehingga memang, kadar airnya harus pas.”
Kamiludin, petani lain mengatakan akibat banyaknya tanaman tembakau yang mati, dirinya terpaksa harus kembali mengeluarkan biaya untuk pembelian bibit.
Dikatakan, untuk 1.000 tunas bibit tembakau dirinya harus membeli dengan harga 60 ribu untuk ditanam di lahan sawah dimiliki, belum lagi pupuk dan biaya obat pestisida yang telah dihabiskan.
“Mengantisipasi hujan susulan dan mencegah air hujan menggenangi tanaman tembakau, kita buatkan selokan di sepanjang pinggiran sawah, sebagai jalan air mengalir, termasuk di tengah sawah” katanya.
Jurnalis: Turmuzi/Redaktur: Irvan Sjafari/Foto: Turmuzi
Source: CendanaNews