SENIN, 22 MEI 2017
MATARAM — Kepala Pusat Pengembangan dan Pengkajian Minat Baca Badan Perpustakaan Nasional RI, Deni Kurniadi, mengatakan, secara umum tingkat minat membaca masyarakat di Indonesia masih rendah, termasuk di NTB.
![]() |
Kepala Pusat Pengembangan dan Pengkajian Minat Baca, Badan Perpustakaan Nasional RI, Deni Kurniadi. |
“Tingkat minat baca masyarakat kita di Indoneaia masih sangat rendah, yaitu di angka 26,1 persen, baik berdasarkan hasil survei Badan Perpustakaan Nasional RI maupun hasil survei masyarakat asing,” kata Deni di acara Pencanangan Gerakan Cinta Membaca Masyarakat dan Rencana Pembangunan Diorama Arsip Pemda Provinsi NTB di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi NTB, Senin (22/5/2017).
Menurut Deni, rendahnya minat baca masyarakat tersebut disebabkan, karena hampir sebagian besar masyarakat lebih gemar dengan budaya bertutur daripada budaya membaca dan menulis, baik di kalangan pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum.
Untuk mendorong minat baca masyarakat terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa tersebut, selain melalui sosialisasi dan gerakan bersama cinta membaca, juga dengan melakukan pemerataan koleksi bacaan.
“Masalah koleksi bacaan juga sangat mempengaruhi masyarakat untuk mau membaca, karena itulah dengan pemerataan koleksi bacaan secara variatif, masyarakat diharapkan akan semakin gemar membaca,” katanya.
Dikatakan, untuk pemerataan koleksi buku bacaan tersebut, nantinya sudah ada kelembagaan nasional dari Badan Perpustakaan Nasional, termasuk penyediaan tiga ribu perpustakaan desa dan kelurahan yang dibantu Perpustakaan Nasional. Targetnya, pada 2024 sudah tersedia seratus persen dari jumlah desa yang ada.