Berjualan Nasi Uduk Keliling, Peluang yang Taktis

SENIN, 22 MEI 2017
LAMPUNG — Sebagian warga pekerja informal di wilayah Bakauheni di antaranya sebagai tukang ojek, pengurus jasa penyeberangan, pekerja di terminal kedatangan Pelabuhan Bakauheni dan lainnya. Bagi yang sering melintasi terminal kedatangan Pelabuhan Bakauheni, tentu akrab dengan Ahmad Fauzan (30), warga Desa Bakauheni yang setiap hari berkeliling membawa kotak berwarna biru di jok belakang kendaraan roda duanya. 

Ahmad Fauzan penjual nasi uduk keliling.

Berjualan nasi uduk dilakoni oleh Ahmad sejak pukul 5.30 WIB dengan mengambil nasi uduk yang telah disiapkan oleh Ani sebagai peracik nasi uduk dengan nama yang sudah cukup dikenal di sekitar Bakauheni, yakni Nasi Uduk Mang Aceng.

Ahmad Fauzan mengaku, beberapa tempat yang dikelilinginya merupakan lokasi dengan para pekerja yang membutuhkan nasi uduk sebagai makanan untuk sarapan pagi dengan menu nasi uduk, telur dadar, tempe goreng dengan taburan bawang merah goreng dengan porsi satu bungkus. Sebagai penjual nasi uduk keliling sebagian pelanggan bahkan telah menunggu kedatangan nasi uduk yang dijajakan bahkan sebagian sudah melakukan pemesanan melalui telepon.

“Setiap pagi selain berkeliling menjajakan nasi uduk dari kantor ke kantor pelayanan pelabuhan dan para pengurus jasa penyeberangan, tapi tetap banyak yang sudah memesan nasi uduk melalui telepon dan minta langsung diantar ke alamat,” ungkap Ahmad Fauzan saat ditemui Cendana News tengah mengambil pesanan nasi uduk yang sudah dibungkus oleh salah satu karyawan nasi uduk Mang Aceng, Senin (22/5/2017).

Ani menyiapkan nasi uduk yang akan dibawa keliling.

Sebagian pelanggan yang melakukan pemesanan nasi uduk dengan cara menelpon langsung sebutnya merupakan kaum ibu rumah tangga yang tidak sempat membuatkan sarapan bagi anak-anak dan suaminya demikian juga dengan  beberapa pekerja di sektor informal lain. Pemesanan nasi uduk dengan sistem antar alamat setelah sebelumnya ditelepon oleh konsumen diakui Ahmad Fauzan sudah dilakukannya sejak lima tahun lalu dengan adanya fasilitas telepon yang dipasang dalam kertas nasi bungkus dan di kotak nasi yang dibawa.

Lihat juga...