Jaga Kekhusukan Nyepi, Pecalang dan Polsi Koordinasi Jaga Desa di Lampung Selatan

SELASA, 28 MARET 2017

LAMPUNG — Pasca berbagai prosesi upacara keagamaan mulai dari Melasti, Pecaru, Pawai Ogoh Ogoh umat Hindu di Kabupaten Lampung Selatan mulai melaksanakan perayaan Nyepi 1 Saka 1939. Kepolisian Sektor Penengahan bersama Pecalang atau petugas keamanan adat  bekerja sama menjaga keamanan selama rangkaian Hari Raya. 

Wayan Kucir (kanan) Pecalang di Desa Tridharmayoga Kecamatan Ketapang Lampung Selatan

Kepala Kepolisian Sektor Penengahan, Ajun Komisaris Polisi Mulyadi Yakub melalui Kepala pos polisi Tamansari Polsek Penengahan, Ajun Inspektur Dua Nurkholis mengungkapkan, kerja sama sebetulnya sudah berlangsung sejak berbagai ritual keagamaan. Penjagaan melibatkan sebanyak 25 personel dari Polsek Penengahan dan bahkan pihak Polres Lampung Selatan pun juga mengerahkan anggota.

Puncaknya selama jalannya pelaksanaan Nyepi anggota Polsek Penengahan tetap berjaga mengamankan desa desa yang mayoritas beragama Hindu seperti Desa Sumbernadi, Desa Sumur, Desa Tridahrmayoga, Desa Ruguk, Desa Bangunrejo, Desa Sripendowo yang semuanya berada di Jalan Lintas Timur Sumatera.

“Fokus pengamanan dilakukan di beberapa titik masuk jalan desa bahkan para pecalang telah memasang portal khusus terbuat dari bambu di gerbang desa dengan tulisan larangan memasuki desa karena berpotensi mengganggu kekhusukan umat Hindu yang tengah menjalankan perayaan Nyepi,”terang Ajun Inspektur Dua Nurkholis saat dikonfirmasi Cendana News, Selasa (28/3/2017).

Aipda Nurkholis dari Polsek Penengahan berkoordinasi dengan para Pecalang jaga keamanan selama Nyepi

Ajun Inspektur Dua Nurkholis bahkan mengungkapkan, saat para pecalang melaksanakan tugas berkeliling kampung, anggota polisi membantu menjaga di pintu desa dan akses jalan yang berbatasan dengan Jalan Lintas Sumatera.

Lihat juga...