MAKASSAR—Banyak warga Makassar mesra dengan Mesra Tailor. Usaha jasa menjahit berlokasi di Jalan Masjid Raya nomor 52 ini sudah berlangsung dua generasi. Haji Sidiq Noerjaya memulai usahanya pada 1960. Kini dilanjutkan oleh putranya Muhamad Naim Nursidiq, 25 tahun. Bukan hanya melanjutkan usahanya saja, mahasiswa tingkat akhir Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia, Makassar ini bahkan satu-satunya yang mampu menggambar pola jahitannya.
![]() |
Muhamad Naim Nursidiq |
Menurut cerita anak kedua dari lima bersaudara ini Sang Ayah menjalankan usaha dengan memanfaatkan kekosongan di UKM. Pasalnya pada 1960-an perusahaan besar dikuasai orang Belanda. UKM menjahit yang dijalankan Sidiq bahkan bisa bersaing dengan pengusaha lain dan dia menjadi usaha jasa menjahit terkenal di Kota Makasar. “Banyak orang pengusaha Tionghoa menjadi pelanggan ayah,” ujar Naim.
Kini Mesra Tailor sudah memiliki 8 mesin jahit modern, Beberapa institusi pendidikan tinggi di Makassar memakai jasanya. Omzet bersihnya mencapai Rp10 juta per bulan. Tapi kalau itu pelanggannya sedang banyak. Pasalnya dalam ssatu bulan bisa sepi. Naim kini memimpin 10 orang karyawan. “Saya bukan pengusaha besar. Tapi dengan keringat sendiri, saya mampu mempunyai kendaraan sendiri dan sebuah mesin cuci untuk ibu saya,” kata Naim.