SABTU, 25 FEBRUARI 2017
LAMPUNG — BERITA FOTO — Fenomena banjir akibat curah hujan tinggi disertai dengan pasang surut air laut di wilayah Desa Bandaragung Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan terjadi setiap lima hingga delapan tahun sekali. Sekitar 135 warga di muara Kuala Sekampung terdampak dengan rumah yang terendam hingga sedalam 150 centimeter dan sebagian warga belum bisa melakukan aktifitas di dalam rumah.
![]() |
Warga yang masih bertahan di di rumah yang terkena banjir di Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi |
Warga yang memiliki terpal memilih untuk mendirikan tenda di tanggul dan belum akan kembali hingga air benar benar kering dan surut, sebagian lain mengungsi ke rumah tetangga di luar tanggul yang tidak terdampak banjir. Sementara ada juga warga yang tetap bertahan di dalam rumah.
![]() |
perahu BPBD digunakan untuk aktifitas menengok sebagian rumah yang ditinggalkan untuk mengungsi |
Anak anak usia sekolah yang sebagian besar bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Gupi V bahkan sudah hampir selama tiga hari hingga Sabtu (25/2/2017) belum melangsungkan aktifitas belajar mengajar.
Kepala sekolah MI Gupi V, Herlina, bahkan memberi kebijakan untuk anak anak yang terimbas banjir untuk sementara waktu tidak mengikuti kegiatan belajar hingga Minggu (26/2/2017) agar bisa membantu keluarganya mengungsikan barang barang berharga di dalam rumah ke tempat yang aman.
![]() |
Anak anak Bandaragung bermain menggunakan perahu milik BPBD Lampung Selatan di tengah banjir |
Anak anak korban banjir bahkan memilih bermain di sekitar rumah yang sudah terendam banjir menggunakan perahu yang biasanya digunakan di sungai dan kini bisa digunakan di sepanjang jalan yang sudah terendam air. Perahu milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan bahkan digunakan untuk bermain dan saat dibutuhkan digunakan untuk mengevakuasi barang.