Usaha Gypsum di Penengahan Penuhi Kebutuhan Interior Rumah

MINGGU, 8 JANUARI 2017

LAMPUNG — Dusun Kayu Ubi Desa Kekiling Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan merupakan jalan penghubung antar Kecamatan diantaranya Kecamatan Penengahan, Kecamatan Palas hingga ke Kecamatan Sragi dan Kecamatan Ketapang. Setiap melintas di jalan lintas kecamatan tersebut, di kiri kanan jalan terdapat beberapa rumah yang penuh dengan beberapa benda seperti papan tipis berwarna putih tergantung. Beberapa benda tersebut berbentuk pola tertentu seperti ukiran, pola mozaik, pola kubis, serta beberapa berbentuk kotak, lingkaran serta berbagai model lain.
Agus dengan beberapa contoh gypsum buatannya yang dipajang di depan rumah
Sudah sejak beberapa tahun terakhir, wilayah Desa Kekiling dikenal sebagai sentra penghasil gypsum yang dikerjakan secara manual. Bukan berarti daerah lain di Lampung Selatan usaha sejenis tak ada, namun banyaknya pengrajin plafon gypsum di Dusun Kayu Ubi sedikit istimewa. Awalnya Cendana News melihat hanya ada beberapa pengrajin gypsum, namun sejak tiga tahun terakhir, kawasan tersebut mulai dikenal dengan para pengrajin salah satu penghias interior rumah tersebut.
Menurut salah satu pengrajin Gypsum, Agus (34) pemilik Mandiri Jaya Gypsum, usaha pembuatan gypsum mulai menggeliat seiring dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat akan interior rumah yang lebih indah dari sekedar rumah untuk hunian. Ia mengungkapkan gypsum merupakan batu mineral yang banyak digunakan untuk konstruksi atau hiasan dalam bentuk plester atau gips.
“Semula banyak orang membuat interior rumah hanya dari semen atau kayu dengan membentuk profil, ukiran, list untuk mempercantik interior rumah namun kini gypsum lebih banyak dipilih karena mudah mendapatkan, mudah diaplikasikan dan tentunya menambah kesan mewah sebuah rumah,”sebut Agus, salah satu pengrajin pembuatan dan pemasangan gypsum saat disambangi di rumahnya oleh Cendananews.com Minggu (8/1/2017).
Agus mengungkapkan beberapa contoh penggunaan gypsum dalam konstruksi bangunan seperti rumah dan gedung-gedung diantaranya: Papan gypsum digunakan untuk partisi dan lapisan untuk dinding, langit-langit, atap dan lantai. Sifat-sifat papan gipsum dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan yang lebih spesifik, seperti tahan api, tahan kelembaban, tahan guncangan dan lain-lain.
Berbagai motif gypsum yang telah dibuat
Selain fungsional untuk keperluan rumah gypsum juga dimanfaatkan hanya sebagai bagian dari dekorasi. Bubuk gypsum biasanya dicampur dengan air dan digunakan untuk membuat lapisan efektif, estetis dan cantik pada batu bata, dinding dan langit-langin dengan cara menyemprotkannya.
Partisi gypsum yang digunakan sebagai partisi dan lapisan dinding, langit-langit, atap dan lantai. Partisi gypsum menawarkan kinerja yang baik ketika kita membutuhkan bahan bangunan untuk melengkapi konstruksi yang tahan kelembaban, tahan tekanan dan dapat mengisolasi suara.
“Tergantung permintaan dari konsumen yang pasti kami menyiapkan bahan gypsum serta menyediakan jasa pemasangan ke setiap konsumen yang membutuhkan jasa kami,”ungkap Agus.
Usaha yang terus berkembang tersebut menurut Agus saat ini masih berskala usaha rumahan dengan sebanyak dua karyawan yang bertugas membentuk, mencetak berbagai pola papan gypsum, mahkota lampu hias serta dua orang lainnya bertugas untuk pemasangan di rumah konsumen. Usaha tersebut diakuinya telah memberi lapangan pekerjaan baru bagi pemuda pemuda desa yang selama ini tak memiliki pekerjaan.
“Saya mengajak beberapa pemuda yang ingin mempelajari tata cara pembuatan gypsum kemudian jika memang mereka ingin memiliki usaha sendiri saya persilakan dan ini menjadikan banyak pemuda memiliki lapangan pekerjaan,”ungkapnya.
Contoh penggunaan gypsum untuk plafon
Pemilik usaha gypsum lainnya yang masih berada di kawasan Jalan Lintas Kecamatan Penengahan-Kecamatan Palas diantaranya Arman (25). Arman yang merupakan salah satu pengrajin gypsum awalnya memulai usaha gypsum karena telah belajar dan bekerja sebagai karyawan usaha gypsum di wilayah Palembang Sumatera Selatan. Ia mengaku banyak belajar tata cara pembuatan gypsum kemudian mulai mencari modal untuk memiliki usaha gypsum tersebut.
“Saya hijrah ke Lampung dan ternyata prospek usaha gypsum sangat bagus sehingga saya mengembangkan usaha ini di Lampung dan beruntung usaha ini bisa menghidupi keluarga,”ungkapnya.
Sebagai perajin gypsum ia mengaku usaha ini sangat fleksibel karena tak memerlukan ruang yang luas bahkan ia mampu mengerjakan produknya di sebuah rumah yang justru dia sulap menjadi pabrik. Keuntungan yang dihasilkannya pun cukup besar. Dalam satu bulan,Arman mampu meraup keuntungan bersih sebesar Rp 7 juta jika sedang sepi order namun bisa lebih jika banyak orderan.
Profil dan lis gypsum buatan Arman dikerjakan di rumah dibantu oleh beberapa karyawan. Dibantu beberapa karyawannya laki-laki asal Palembang ini, setiap harinya mampu membuat berbagai hiasan dari gypsum.
Lis gypsum papan dijual dengan harga Rp 15 ribu-Rp20ribu per meter dengan pola yang beragam baik bergaya minimalis maupun bergaya kuno. Sedangkan, tempat ornamen lampu dijual mulai dari harga Rp 40ribu-80 ribu, tergantung ukuran dan ketebalannya. Hiasan ini memiliki keunggulan tidak mudah pecah, anti rayap dan api, ringan serta kedap suara.
Laki laki yang dibantu sang istri bernama Siti sebagai bagian manajemen menuturkan, kerajinan ini sangat mudah dibuat. Awalnya, bahan adonan gypsum dicampur dengan serat. Kemudian, dicetak dan dikeringkan selama 10 hingga 15 menit. Setelah itu, dilepaskan dari cetakannya. Untuk mengeringkannya, cukup diangin-anginkan selama kurang lebih dua hari. Semua dilakukan dengan tangan.
Setelah diangin anginkan sekaligus sebagai ruang display, ia rajin menawarkan gypsum buatannya kepada konsumen. Selain itu ia mengaku beberapa pengguna gypsum hasil buatannya bisa memilih berbagai jenis gypsum yang ia buat. Selain itu ia mengaku mengerjakan pembuatan plafon gypsum dengan kisaran harga Rp50ribu-Rp150ribu permeter.
“Harga menyesuaikan jika bahan semuanya dari kita termasuk tulang plafon maka lebih mahal namun jika bahan dari konsumen tetap kita beri harga ekonomis,”ungkapnya.
Kawasan Desa Kekiling yang sejak lama sebagian dikenal sebagai tempat pembuatan kerajinan batu bata kini mulai dikenal lagi sebagai kawasan penghasil gypsum. Salah satu konsumen yang menggunakan gypsum, Aida (24) warga Kekiling mengaku puas dengan pengerjaan interior rumah yang telah dilakukan oleh para pengrajin.
“Sederhana, minimalis namun cukup nyaman setelah selesai dan biaya pemasangan juga cukup terjangkau membuat rumah menjadi lebih indah dan tentunya betah untuk ditempati,”ungkap Aida.
Sementara itu Camat Kecamatan Penengahan, Lukman Hakim mengaku sangat mendukung warganya mengembangkan usaha kerajinan gypsum. Usaha tersebut selain telah memberi nilai tambah secara ekonomis bagi warganya juga menjadikan salah satu desanya disebut sebagai sentra pembuatan gypsum.
“Banyak yang telah menggunakan jasa para pengrajin gypsum dan membeli berbagai bahan gypsum di Desa Kekiling, pihak pemerintah akan terus mendukung usaha kreatif tersebut,”ungkap Lukman Hakim.
Papan nama usaha gypsum di sepanjang jalan lintas kecamatan
Pantauan Cendana News, beberapa pengrajin gypsum bahkan telah memiliki ruang display khusus untuk memperkenalkan berbagai jenis produknya di depan rumah sekaligus bengkel pembuatan gypsum. Pemajangan gypsum di depan rumah dalam ruang pamer khusus memungkinkan konsumen yang akan menggunakan gypsum untuk interior rumah bisa melihat langsung dan memilih bentuk gypsum sesuai selera.

Jurnalis : Henk Widi / Editor : ME. Bijo Dirajo / Foto : Henk Widi

Lihat juga...