JUMAT, 27 JANUARI 2017
JAKARTA — Deputi IV Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Sartono, mengatakan, pendidikan bukan hanya proses pengajaran untuk menguasai ilmu pengetahuan. Namun, juga harus menjadi sarana pembentukan karakter bangsa, yang kemudian menjadi corak kebudayaan nasional, dan harus terlihat dalam setiap praktik dan jenjang struktur kehidupan sosial.
Agus Sartono, Deputi IV Kemenko PMK. (Ist) |
Agus mengatakan hal itu dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan bertema ‘Bersama Membangun Pendidikan dan Kebudayaan yang Merata, Berkeadilan dan Berkualitas’, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional, Depok, Jumat (27/1/2017). Dalam acara tersebut, Agus juga mengungkapkan, jika saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan terkait peningkatan kualitas SDM, khususnya pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan merupakan syarat utama dalam membangun karakter bangsa, membangun corak bangsa dan kebudayaan bangsa.
Sementara itu, lanjut Agus, guna mengembangkan pendidikan serta kebudayaan Indonesia yang sesuai dengan karakter bangsa, dibutuhkan perhatian dan tanggung-jawab masing-masing pihak. Selain itu, juga dibutuhkan perubahan cara pikir, cara kerja dan cara hidup untuk membangun pendidikan dan kebudayaan Indonesia yang berkemajuan berlandaskan Pancasila. Karenanya, Agus berharap Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan dapat menjadi pelopor Gerakan Revolusi Mental (Revmen), sebagai agen perubahan, untuk melaksanakan aksi nyata, sehingga terjadi perubahan cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku, dan cara kerja yang dapat membangun kemajuan Indonesia berlandaskan Pancasila.