Mantan bupati Sikka dua periode Drs.Daniel Woda Palle |
Dengan demikian kata jebolan IIP Malang tahun 1974 ini, akan melahirkan orang-orang yang profesional di bidangnya masing-masing. Semua itu ada pendidikannya sesuai jabatannya. Tidak semua orang bisa jadi kepala dinas pertanian, tetapi pendidikan saja tidak cukup.
Diceritakan, Gubernur Ben Mboi kaget saat dirinya mengangkat seorang kepala dinas perikanan dari orang yang tidak tamat sekolah dasar. Gubernur katakan, ini orang SD saja tidak tamat kenapa diangkat menjadi kepala dinas.
“Saya katakan betul pak dia sekolah kurang, tapi soal perikanan dia paling tahu sebab dia mantan nelayan. Dan zaman dia jadi kepala perikanan kami di Sikka perikanannya berkembang pesat dan bisa bangun pabrik ikan,” terangnya.
Dulu untuk menjadi bupati harus mengetahui ilmu-limu manajemen. Harus ada Planning (perencanaan), organisasi, pemilihan staf yang tepat dan koreksi, lakukan pemeriksaan. Ini yang diterapkan, jangan hanya omong saja seperti kata bahasa Latin, berbicara itu bagus tapi lebih bagus itu berbuat.
Waktu menjabat bupati Sikka menggantikan Laurens Say, pak Dan meneruskan dua program bupati Sikka ini yakni penghijauan dan koperasi dan menambahnya menjadi lima dengan pembukaan jalan baru, relokasi penduduk dan trasmigrasi.
“Sehinga saat bapak Emil Salim jadi Menteri Lingkungan Hidup, kabupaten Sikka yang saya pimpin mendapat penghargaan Kalpataru,” terangnya.
Bupati harus sering lakukan inspeksi, membuat program dan dilanjutkan dengan membuat perencanaan. Inspkesi mendadak itu dilakukan saat awal menjadi pejabat atau pemimpin pemerintahan.
“Jadi pemimpin harus memiliki manajemen yang bagus dilanjutkan dengan membuat laporan dan menganggarkannya,” pungkasnya.
Jurnalis : Ebed de Rosary / Editor : ME. Bijo Dirajo / Foto : Ebed de Rosary